Masih Ditemukan Spillover FM Radio Malaysia di Rupat dan Dumai

Pemgukuran dilakukan oleh tim dari Indonesia dan Malaysia

Pulau Rupat - Berdasarkan hasil pengukuran UPT Balmon di perbatasan Indonesia-Malaysia (Kalbar, Kaltim, Pekanbaru, ditambah Batam) yang telah di laporkan pada JCC meeting yang lalu, masih ditemukan spillover FM Radio Siaran Malaysia yang tumpah ke wilayah perbatasan Indonesia.

Sebagai tindak lanjut hasil JCC, maka antara lain dilakukan pengukuran bersama (Joint Measurement/JM) pada 20-24 November ini. Malaysia mengusulkan JM untuk mengetahui propagation loss di perairan Indonesia-Malaysia.

Dalam pengukuran bersama ini, Delegasi Malaysia diwakili oleh Abdul Mubin Mohd Zain, Mohd Redza Fahlawi Mohd Abdullah, dan Nurul Farhah Toba, sedangkan dari Ditjen SDPPI, mewakili Delegasi Indonesia, adalah Kasubdit Harmonisasi Spektrum Frekuensi Radio Irawati Tjipto Priyanti, Kasi Harmonisasi Spektrum Frekuensi Radio Antar Lembaga Eka Noperita, dan Kasi Notifikasi Sugeng Budi Prasetyo serta wakil UPT di wilayah perbatasan kedua negara.

Sesuai dengan usulan Malaysia, maka pengukuran bersama di Pulau Rupat, Riau pada 21-22 November dilakukan di dua titik, yakni Guntung Dumai dan Pantai Ketapang, sedangkan pada 23 November di sekitar Pantai Kelabang dan Telok Mas, Melaka, Malaysia. Monitoring dan pengukuran dilakukan untuk sampel frekuensi yang mewakili frekuensi radio FM Malaysia dengan power rendah, medium, dan tinggi.

Test point ditentukan dengan mengambil lokasi yang line off sight (LOS). Di sisi Indonesia, tim perlu melalui medan yang cukup sulit karena tidak seluruh jalan teraspal, namun dapat diatasi dengan kerja sama seluruh tim. Sedangkan di sisi Malaysia sempat terkendala dengan kendaraan delegasi yang sempat overheating.

Dalam pengukuran bersama selama empat hari di Rupat dan Melaka tersebut, ada enam frekuensi yang dimonitor, yaitu frekuensi 88,1 MHz, 92.2 MHz, 94,8 MHz, 95,6 MHz, 97,4 MHz, dan 99,7 MHz.

Pemimpin Delegasi Indonesia Irawati Tjipto Priyanti mengatakan, pengukuran bersama ini merupakan simulasi "propagation loss" di perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Simulasi ini belum dapat menyelesaikan spillover FM Radio Siaran Malaysia yang tumpah ke wilayah perbatasan Indonesia dan tidak memberikan keputusan tertentu.

Namun, dengan pengukuran bersama ini diperoleh data terbaru kondisi FM Radio Siaran Malaysia yang tumpah ke wilayah perbatasan Indonesia sehingga berguna untuk analisa dan evaluasi lebih lanjut.

Menurut Irawati, spillover Radio Siaran Malaysia ke wilayah perbatasan Indonesia tumpah dengan sangat kuat dan itu merupakan siaran broadcast atau free to air yang bersifat massal, bukan sekadar siaran berlangganan yang aksesnya terbatas.

Melalui pengujian bersama ini, yang hasilnya kemudian diteliti, diharapkan Malaysia akan menurunkan field strength radio siarannya agar tidak menimbulkan spillover berlebihan di wilayah perbatasan Indonesia.

Jika Malaysia tidak juga bersedia menurunkan itu, menurut Irawati, Indonesia akan menempuh jalur diplomasi oleh Kementerian Luar Negeri, sementara pemantauan atau monitoring di lapangan terus dijalankan sehingga saling menguatkan.

Indonesia dan Malaysia akan terus melanjutkan koordinasi untuk mendapatkan kesepakatan yang tidak merugikan kepentingan Indonesia.

Turut menyertai Delegasi Indonesia dalam pengukuran bersama ini adalah staf Subdit Harmonisasi Spektrum Frekuensi Radio serta perwakilan dari Balmon Batam, Pekanbaru, Pontianak, Samarinda, dan Medan.

(Sumber/Foto Mukhsinun)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`