Balmon Bandung Uji 1.314 Operator Amatir Radio Selama 2017

Peserta dari BPBD Kota Bogor mengikuti  UNAR ke-IV yang berlangsung di Aula Serbaguna, Bumi Perkemahan Cimandala, Bogor, Jawa Barat.   Balmon Bandung yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Ditjen SDPPI di Jawa Barat telah menguji total 1.314 operator amatir radio sepanjang 2017.

Bogor (SDPPI) - Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Bandung bersama Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) Bogor pada Minggu (3/12) menyelenggarakan Ujian Negara Amatir Radio (UNAR) ke-IV dengan peserta mencapai 369 orang.

Dengan UNAR ke-IV yang berlangsung di Aula Serbaguna, Bumi Perkemahan Cimandala, Bogor, Jawa Barat ini, berarti Balmon Bandung yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Ditjen SDPPI di Jawa Barat telah menguji total 1.314 operator amatir radio sepanjang 2017, menurut Ketua Panitia Penyelenggara Agus Gustaji Garnita.

Sebelumnya, kata Agus yang juga Kasubag Tata Usaha dan Rumah Tangga Balmon Kelas II Bandung ini, pada UNAR pertama di Kabupaten Pangandaran diikuti 234 peserta, pada UNAR ke-II di Bekasi 148 peserta, dan UNAR ke-III di Bandung pesertanya mencapai 563 orang.

Dilihat dari jumlah pesertanya, antusiasme peminat UNAR di Jawa Barat tahun ini sangat tinggi terlebih setelah diterapkannya sistem pendaftaran online melalui e-Licensing yang memberikan kemudahan bagi masyarakat.

Untuk UNAR ke-IV di Bogor ini, kata Agus, hanya diikuti peserta tingkat Siaga, yang berasal dari wilayah Bogor, Bandung, Cimahi, Cianjur, Sukabumi, Bekasi, Depok, Indramayu, Cirebon, bahkan sebagian dari Jakarta.

Kepada ORARI Lokal Kabupaten Bogor yang usianya belum genap satu tahun (berdiri 27 Januari 2017), Balmon Bandung menyampaikan terima kasih atas kerjasamanya dalam pelaksanaan UNAR ke-IV ini.

Direktur Operasi Sumber Daya Ditjen SDPPI Dwi Handoko, yang membuka secara resmi UNAR ke-IV Bogor, dalam sambutannya mengatakan bahwa UNAR merupakan jalan bagi semua lapisan masyarakat untuk dapat menggunakan frekuensi radio secara legal pada frekuensi yang telah dialokasikan sesuai masterplan pemerintah.

“Pada saat ini sangat banyak gangguan frekuensi radio yang disebabkan oleh pengguna ilegal, terutama gangguan frekuensi penerbangan. Maka, sangat penting kepada setiap (anggota) masyarakat untuk memahami gangguan penggunaan frekuensi sesuai peruntukannya dan memiliki izin,” kata Dwi mengingatkan.

Dwi Handoko sangat mengapresiasi antusiasme peserta UNAR di Kabupaten Bogor ini, karena hampir setiap kegiatan UNAR di wilayah Jawa Barat selalu tidak sepi dari peminat. Ini menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk menggunakan frekuensi secara benar semakin meningkat.

Keberadaan amatir radio, kata Dwi Handoko, sangat penting sebagai ujung tombak dalam mengkomunikasikan dan menginformasikan segala hal berkaitan dengan kegiatan sosial dan kemasyarakatan.

“Saya berharap semua peserta bisa mengerjakan soal-soal UNAR dengan baik dan benar. Semoga semua peserta ujian lulus dan memperoleh izin dalam penggunaan frekuensi radio amatir. Melalui UNAR ini semoga para peserta bisa mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki,” kata Dwi Handoko mengakhiri sambutannya.

UNAR ke-IV di Bogor kali ini diikuti peserta dari berbagai kalangan, termasuk anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pramuka, dan komunitas lainnya.

Sumber/Foto : Balai Monitor Kelas II Bandung

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`