SDM SDPPI Harus Mumpuni untuk Jawab Berbagai Perubahan

Sekretaris Ditjen SDPPI Sadjan memberikan sambutan ketika membuka Pelatihan Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Ditjen SDPPI di PPSDM Ditjen SDPPI, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Senin (16/7/2018). Pelatihan ini akan berlangsung hingga 26 Juli 2018.

Bogor (SDPPI) - Dalam menghadapi berbagai perubahan dunia yang sangat dinamis ke depan, terutama dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI), Kementerian Keominfo, harus dibekali dengan sumber daya manusia (SDM) yang trampil dan mumpuni.

“SDPPI punya tugas menjaga wilayah teritorial frekuensi radio nasional supaya tidak terganggu atau tidak mengganggu. Oleh karena itu perlu kekuatan yang mumpuni baik dalam kelembangan/organisasi, kemampuan SDM, maupun perangkat dan anggarannya,” kata Sekretaris Ditjen SDPPI Sadjan ketika membuka Pelatihan Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Batch II di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Senin (16/7).

Dalam konteks ini, bagaimana Ditjen SDPPI meningkatkan kemampuan SDM-nya antara lain melalui pelatihan-pelatihan seperti diklat monitoring spektrum frekuensi radio ini. Apalagi, kata Sadjan, Ditjen SDPPI merupakan direktorat yang sangat spesifik dan teknis karena mengurusi frekuensi radio.

Menurut Sadjan, bicara pengembangan SDM merupakan hal yang bersifat strategis karena Indonesia memang sedang menjalankan program-program revolusi mental. Revolusi mental dasarnya adalah pendidikan, yang isinya membentuk karakter bangsa.

“Nah karakter bangsa kita itu apa, ya Pancasila dan landasan konstitusionalnya UUD 1945, sedangkan landasan pembangunannya adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang (RPJMP),” kata Sadjan di depan para pegawai Ditjen SDPPI yang mengikuti pelatihan monitoring spektrum frekuensi radio di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Ditjen SDPPI di Cidokom, Cisarua.

Dalam konteks membangun bangsa, menciptakan bangsa berkarakter, pelatihan harus menunjang berbagai aspek, baik itu kepribadian, prilaku, maupun materi yang disampaikan dalam pelatihan itu sendiri.

Pemerintah sekarang sedang gencar membangun infratruktur, dan itu menjadi fokus sekarang ini, dan kedepan akan bergeser ke pembangunan SDM atau pendidikan, dan seterusnya.

Pelatihan-pelatihan dan program capacity building yang sedang dijalankan SDPPI, kata Sadjan, juga sebagai bagian dari menerjemahkan arahan Menteri Komunikasi dan Informatika (Rudiantara) bahwa ke depan SDPPI harus survive. Dan, untuk bisa survive harus ditunjang dengan SDM yang mumpuni.

“Itu semua akan bisa dijawab kalau SDM-nya mantap, di mana pun organisasinya kalau SDM-nya siap tidak masalah. Sebagai organisasi yang berkembang harus mengantisipasi keadaan-keadaan yang demikian,” jelas Sadjan.

Sadjan berharap upaya SDPPI untuk merintis balai pelatihan sendiri dalam bidang spektrum frekuensi radio bisa segera terwujud dengan koordinasi dan asistensi dari Pusdiklat Kemkominfo, sehingga mampu menciptakan SDM yang mumpuni bidang spektrum frekuensi radio di Indonesia.

Mengakhiri sambutannya, Sadjan menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksana pelatihan monitoring spektrum frekuensi radio ini dengan baik.

(Sumber/foto: Mukhsinun)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`