Jaringan Telekomunikasi Lombok Sudah Sepenuhnya Pulih Pascagempa

Dirjen SDPPI, Kemkominfo, Ismail dalam Rapat Koordinasi Percepatan Normalisasi Pariwisata Pascagempa yang dipimpin Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (16/9/2018).

Lombok (SDPPI) - Jaringan telekomunikasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, secara umum sudah sepenuhnya pulih, dengan tingkat pemulihan 99,95 persen, setelah sempat terganggu akibat rusaknya infastruktur ketika gempa bumi kuat mengguncang daerah itu beberapa waktu lalu.

Kepastian telah pulihnya jaringan telekomunikasi di Lombok itu disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kemkominfo, Ismail dalam Rapat Koordinasi Percepatan Normalisasi Pariwisata Pascagempa yang dipimpin Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Minggu (16/9).

“Semua fasilitas layanan telekomunikasi terutama layanan seluler 2G, 3G dan 4G di kawasan wisata Gili Trawangan, Meno, dan Air dan sekitarnya sudah dapat digunakan masyarakat dan wisatawan secara normal,” jelas Ismail.

Ismail menyampaikan, yang menjadi kendala pelayanan telekomunikasi saat terjadi bencana adalah utamanya adalah pasokan listrik dari PLN, yang terhenti karena dampak gempa. Sedangkan baterai cadangan (backup) yang tersedia di fasilitas telekomunikasi hanya bertahan 4-6 jam saja dan harus didukung dengan genset.

Oleh karena itu, Ismail mengusulkan disediakannya pooling BBM (tandon bahan bakar minyak) di area rawan bencana untuk mendukung pengoperasian genset di daerah rawan bencana sehingga fasilitas telekomunikasi bisa digunakan saat terjadi bencana, dan masyarakat tidak panik akibat lumpuhnya komunikasi.

Ketika membuka rapat koordinasi di Lombok yang juga dihadiri Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur NTB M Zainul Majdi (TGB), dan Plt. Direktur Pengendalian, Ditjen SDPPI, Nurhaerah, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta segera dilakukan rehabilitasi dan normalisasi fasilitas-fasilitas yang rusak, khususnya di wilayah Gili Trawangan, Meno, dan Air. Segera dilakukan perbaikan.

Beberapa permasalahan yang disampaikan Luhut antara lain mengenai kerusakan dermaga penyeberangan, pengelolaan sampah yang kurang memadai, kerusakan pasar seni, pembangunan akses jalan keliling pulau serta abrasi yang terjadi di kawasan wisata Tramena.

Luhut menegaskan, berbagai permasalahan itu harus segera diatasi dan rehabilitasi harus segera dilaksanakan mulai Oktober 2018 dan dalam waktu tiga bulan harus menunjukkan kemajuan. Menko Kemaritiman juga akan memonitor dan mengevaluasi dalam jangka waktu tiga bulan ke depan.

(Sumber/foto: UPT Mataram)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`