Hari Ibu untuk Ingatkan Perjuangan Perempuan

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kemkominfo, Rosarita Niken Widiastuti, membacakan Sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI saat menjajdi inspektur upacara Peringatan Hari Ibu di lingkungan Kemkominfo di Jakarta, Rabu (26/12/2018).

Jakarta (SDPPI) - Melalui peringatan Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember, bangsa Indonesia selalu diingatkan untuk selalu mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan negeri ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan.

Peringatan Hari Ibu juga dimaksudkan untuk mempertebal semangat semua komponen bangsa mencapai kemajuan di berbagai bidang pembangunan, dengan dilandasi semangat persatuan dan kesatuan, kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kemkominfo, Rosarita Niken Widiastuti, membacakan Sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI saat menjajdi inspektur upacara Peringatan Hari Ibu di lingkungan Kemkominfo di Jakarta, Rabu.

Keterlibatan perempuan dibuktikan melalui Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 di Yogyakarta yang telah mengukuhkan semangat dan tekad bersama untuk mendorong kemerdekaan Indonesia.

Hakekat Peringatan Hari Ibu setiap tahunnya adalah mengingatkan seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda akan arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Untuk itu, sebagai apresiasi atas gerakan yang bersejarah itu, Peringatan Hari Ibu ditetapkan setiap tanggal 22 Desember sebagai hari nasional bukan hari libur, kata Niken.

Perempuan Indonesia masa kini adalah perempuan yang sadar dan memahami bahwa mereka memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki. Prinsip kesetaraan yang mendasari tentang pentingnya pembagian tugas, peran, dan tanggung jawab yang seimbang antara perempuan dan laki-laki mulai dari lingkup keluarga, masyarakat bahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perempuan dan laki-laki keduanya adalah partnership sekaligus sumber daya insani yang menentukan keberhasilan pembangunan nasional, lanjut Niken.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI mengharapkan Peringatan Hari Ibu ke-90 Tahun 2018 ini dapat mendorong terciptanya kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam setiap aspek kehidupan.

Upacara Peringatan Hari Ibu di lingkungan Kemenkominfo berlangsung di Lapangan Anantakupa Kompleks Kantor Kemkominfo, dan diikuti seluruh satuan kerja, termasuk Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI).

Peringatan Hari Ibu 2018i yang dihadiri para pejabat eselon I, II, III, dan IV serta para pegawai ini mengambil tema “Bersama meningkatkan peran perempuan dan laki-laki dalam membangun ketahanan keluarga untuk kesejahteraan bangsa”.

Tema ini dibangun dengan melihat situasi dan kondisi bangsa Indonesia pada 2018 dan menyelaraskan dengan arah kebijakan pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagaimana telah tercantum dalam RPJMN 2015-2019 serta mewujudkan Nawacita sebagai salah satu agenda nasional.

Berbagai persoalan sosial saat ini marak terjadi, dan berdampak kepada kehidupan masyarakat, khususnya perempuan dan anak, seperti terjadinya kekerasan, bentuk-bentuk perlakukan diskriminatif, dan lain-lainnya.

Upacara berlangsung kidmat, tertib, dan sederhana, yang diawali dengan penghormatan umum kepada pembina upacara, kemudian laporan komandan upacara, pengibaran Bendara Merah Putih, menyanyikan lagu “Indonesia Raya”, mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dan diteruskan dengan amanat pembina upacara.

(Sumber/foto: Iwan)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`