Mataram (SDPPI) - Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Mataram pada 4-6 Maret lalu menjalankan inspeksi untuk memastikan bahwa semua data Izin Stasiun Radio di Nusa Tenggara Barat seluruhnya valid.

Inspeksi kali ini menyasar PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), satu perusahaan tambang di daerah ini yang banyak menggunakan perangkat telekomunikasi dan frekuensi radio untuk menunjang operasinya.

Balmon Mataram dalam inspeksi itu hendak memastikan bahwa semua stasiun radio yang dioperasikan Amman Mineral Nusa Tenggara sesuai dengan yang tercantum dalam ISR. Tidak hanya sesuai dari sisi teknis maupun administrasi.

Hal ini sangat penting karena dengan data ISR yang sesuai dengan implementasi di lapangan maka akan didapat hasil analisa yang akurat dan menjadi rujukan bagi pengambilan keputusan selanjutnya.

AMMAN menggunakan banyak sistem komunikasi radio mulai dari sistem komunikasi radio konvensional, Trunking Digital, GeoTech RADAR, hingga Dinas Penerbangan dan Dinas Maritim.

Manajer IT AMMAN Sugiarto menjelaskan bahwa perusahaan patuh dan comply terhadap semua ketentuan yang ada dan mempersilakan tim untuk melaksanakan inspeksi data ISR.

I Komang Sudiarta, yang bertanggung jawab untuk kegiatan inspeksi ini, menyatakan bahwa kegiatan inspeksi ini akan rutin dilaksanakan dan ia berharap PT AMMAN selalu taat terhadap aturan serta selalu memperbarui dan melaporkan setiap perubahan atau penambahan jaringan komunikasi yang digunakan.

Pelaksanaan Inspeksi data ISR berjalan dengan lancar, data sampling yang digunakan adalah 66 stasiun radio, meliputi stasiun pancar ulang (repeater), Trunking dan Radar Geotech, yang semuanya tervalidasi dengan baik.

Inspeksi data ISR ini menemukan bahwa 92 persen data yang diinspeksi valid, dengan hanya 8 persen yang belum valid.

Untuk data yang tidak valid, Balmon Mataram akan menyampaikan peringatan agar pengguna segera menyesuaikan data ISR dan kondisi di lapangan.

(Sumber/foto: Kasno, Balmon Mataram)