17th Trilateral Meeting Coordinaton Tingkatkan Hubungan Baik Tiga Negara

Photo bersama delegasi  pada 17th Triateral Coordinatioan Meeting between Indonesia,  Malaysia and SIngapore, Bali (9/10)

Bali (SDPPI) – Indonesia, Malaysia, dan Singapura duduk bersama membahas koordinasi spektrum frekuensi perbatasan ketiga negara. Dalam pertemuan ke-17 kali ini, di samping membahas sejumlah persoalan yang menjadi agenda, juga untuk menjalin hubungan baik ketiga negara.

Demikian disampaikan Direktur Penataan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Denny Setiawan dalam sambutannya di 17th Trilateral Meeting Coordinaton Between Indonesia, Singapore and Malaysia di Hotel Padma Bali, Rabu (9/10/2019).

Kegiatan yang berlangsung dua hari, 9 dan 10 Oktober 2019, merupakan puncak koordinasi usai pembahasan maraton ketiga negara. Menurut Denny Setiawan, yang juga Ketua Delegasi Indonesia, sejak pertemuan pertama kali pada April 2015, Trilateral Coordination Meeting mampu menyelesaikan beberapa persolaan interferensi frekuensi radio.

“Kami berhasil menyelesaikan beberapa persoalan, seperti pembagian frekuensi di Band 880-890 Mhz antara sistem EGSM dan CDMA 2000 di Batam Bintan dengan Johor Selatan yang masuk wilayah perbatasan Singapura,” ujar Denny.

Namun, ia tidak menampik masih banyak persoalan yang harus diselesaikan guna kepentingan bersama. Khususnya dalam pertemuan kali ini, dimana diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam menyelesaikan beberapa persoalan.

Agenda yang dibahas antara lain 2,3 GHz band, dimana Indonesia melakukan pengukuran dan drive test di Pulau Batam. Hasil pengukuran tersebut ditemukenali operator Malaysia telah melakukan migrasi ke teknologi LTE TDD dengan menggunakan konfigurasi yang telah disepakati sebelumnya yaitu konfigurasi 2 time offset 0, sehingga operator Indonesia dapat beroperasi pada frekuensi band dimaksud.

Terkait hal tersebut, pihak Malaysia mengkonfirmasi telah melakukan migrasi dimaksud. Adapun Singapura memberikan apresiasi atas kemajuan dalam penyelesaian isu ini.

Untuk agenda Digital TV, Indonesia telah memulai simulcast diawali dengan wilayah perbatasan tiga negara (INS: Batam dan Kepulauan Riau), karena wilayah Indonesia sangat luas dan migrasi ke digital dilakukan secara bertahap.

Sedangkan untuk agenda 5G pada 28 GHz, Indonesia melaporkan telah melakukan beberapa trial, antara lain industri 4.0 pada wilayah industry industrial usage scenario (Smartfren); Holographic call for productivity (XL) dan real time interactive e-Education /remote teaching (H3I).

Sumber/foto : ika/gat/iwan

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`