Keberagaman Warnai Pelaksanaan UNAR CAT di Mojokerto

 Kepala Balmon Surabaya Sensilaus Dore berbincang dengan salah satu peserta UNAR CAT di Mojokerto. Keterbatasan tidak menghalangi peserta untuk mengikuti Ujian.

Mojokerto (SDPPI) – Selain menerapkan metode Computer Assisted Test (CAT), pelaksanaan Ujian Negara Amatir Radio (UNAR) di Mojokerto, Jawa Timur, juga diwarnai oleh nuansa keberagaman. Sejumlah panitia dan peserta ujian mengenakan berbagai pakaian adat.

Sebelum ujian berlangsung, digelar Apel yang melibatkan seluruh stakeholder manajemen band amatir di Jawa Timur, mulai dari Organisasi Daerah, Organisasi Lokal, anggota, dan calon peserta ujian. “Di samping momentum sosialisasi penggunaan CAT, juga untuk menanamkan cinta bangsa, meningkatkan rasa kedisiplinan, ketertiban, dan kejujuran peserta,” kata Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Surabaya Sensilaus Dore, Minggu (13/10/2019).

UNAR dengan metode CAT di Jawa Timur pertama kali dilaksanakan di Jember pada awal 2019. Beberapa unit pelaksana teknis (UPT) Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditken SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melaksanakan UNAR CAT dalam rangka peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan Amatir Radio dan KRAP.

Direktorat Operasi Ditjen SDPPI telah menerbitkan Nota Dinas No. 1863/DJSDPPI.3/SP.02.05/07/2019, tanggal 15 Juli 2019, perihal Ketentuan operasional (SOP) UNAR. Beberapa poin penting adalah pelaksanaan UNAR pada 2020 dan seterusnya menggunakan full CAT. UPT dapat menyelenggarakan UNAR Non Reguler satu atau dua kali setahun.

Memperhatikan ketentuan dalam Nota Dinas itu, Balmon Surabaya berupaya untuk mensosialisikan implementasi CAT sebagai suatu metode ujian yang baru kepada anggota amatir dan masyarakat umum. “Kita sudah memasuki era perizinan terintegrasi secara elektronik, suatu era yang mengedepankan penggunaan teknologi informasi dalam semua kepentingan, tidak terkecuali dalam pengelolaan perizinan bagi pengguna band amatir,” kata Kepala Balmon Surabaya dalam sambutannya.

Pelaksanaan ujian kali ini adalah yang terakhir menggunakan metode semi CAT, dimana masih ada lembar jawaban yang diisi peserta. “UNAR selanjutnya kita akan menggunakan full CAT, semua serba online, paperless, dan bisa diketahui hasil ujiannya secara realtime,” kata Sensi.

Ia mengimbau agar para calon amatir segera mendaftar keanggotaan pada organisasi, jika Izin Amatir Radio (IAR) sudah terbit. Kepemilikan izin penggunaan spektrum frekeuensi radio itu berkat keanggotaan seseorang dalam Organisasi Amatir Radio.

Saat menyampaikan sambutannya, Sensi menyelipkan yel-yel yang diikuti peserta Apel. “Amatir... Kemkominfo... Jawa Timur!” Dijawab peserta serempak dengan mengepalkan tangan ke atas, “Jaya... Luar biasa... Bisa!”

DI akhir sambutan, Kepala Balmon Surabaya bersama peserta melepaskan 100 balon warna-warni yang menggambarkan meski peserta berasal dari bermacam latar belakang, tetapi memiliki keinginan sama menyukseskan Program Ditjen SDPPI menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Seluruh peserta kemudian bersama-sama menandatangani selembar banner ukuran 1,5m x 4 m sebagai bentuk komitmen publik untuk mewujudkan pelayanan perizinan frekuensi radio yang bersih, cepat, transparan, mandiri dan akuntabel melalui layanan Online Single Submission Balmon Surabaya-Ditjen SDPPI Kemkominfo.

Usai Apel, pelaksanaan UNAR dimulai tepat pukul 10.00 WIB. Peserta memasuki ruangan yang disediakan panitia di STIKES Bina Sehat PPNI di Jalan Jabong, Mojokerto. UNAR tahap II Balmon Surabaya ini diikuti 539 peserta Siaga, 13 Penggalang, dan lima Penegak.

(Sumber/foto : Balai Monitor Surabaya)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`