Cetak Amatir Radio Berkualitas di Aset Wisata Bahari

UNAR CAT Reguler Keempat Tahun 2020 dilaksanakan  pada 10 September 2020  di Kantor Walikota Gunungsitoli. Kegiatan  secara resmi dibuka  Walikota Gunungsitoli Ir Lakhomizaro Zebua.

Gunungsitoli (SDPPI) – Pertama kali, Ujian Negara Amatir Radio (UNAR) berbasis Computer Assisted Test (CAT) diselenggarakan di Pulau Nias. Kegiatan ini diharap dapat menumbuhkan pegiat amatir radio yang berkualitas, guna mendukung pengembangan aset wisata bahari kelas dunia di pulau tersebut.

Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Medan Syamsul Huda, melalui siaran persnya, Jumat (11/9/2020), mengatakan ada tiga alasan mengapa UNAR dilaksanakan di Pulau Nias. Pertama, UNAR baru pertama kali diselenggarakan di Nias. Kedua, pegiat amatir radio di sana masih sedikit. Ketiga, potensi wisata bahari Nias membutuhkan peran amatir radio dalam mempromosikannya.

“Nias memiliki lokasi surfing terbaik di dunia. Kami ingin kegiatan amatir radio ke depan dapat memperkenalkan dan mempromosikan sektor pariwisata Nias kepada dunia, seperti Islands on the Air (IOTA), Jambore on the Air (JOTA) dan Distance X (DX),” kata Syamsul Huda.

UNAR CAT Reguler Keempat Tahun 2020 dilaksanakan pada 10 September 2020 di Kantor Walikota Gunungsitoli. Kegiatan secara resmi dibuka Walikota Gunungsitoli Ir Lakhomizaro Zebua. Tercatat 31 peserta dari semua tingkatan, mulai Siaga, Penggalang, dan Penegak, mengikuti ujian yang menerapkan Protokol Kesehatan Pencegahan Penyebaran Covid-19 itu.

“Anggota amatir radio di Pulau Nias saat ini tercatat baru 29 orang, sehingga kami berharap dengan penyelenggaraan UNAR, jumlahnya tumbuh baik kuantitas maupun kualitas,” harap Kepala Balmon Medan.

Nias merupakan pulau terbesar di antara gugusan pulau di pantai barat Sumatera. Pulau dengan luas wilayah 5.625 km ini terbagi atas lima daerah administrasi, yakni Kota Gunungsitoli, Kabupaten Nias, Nias Selatan, Nias Utara dan Nias Barat. Kondisi geografis Pulau Nias mendukung keberadaan jaringan komunikasi amatir radio sebagai sarana telekomunikasi alternatif, untuk menjangkau seluruh daratan Nias yang belum terlayani oleh jaringan telekomunikasi mainstream operator telekomunikasi.

Keberadaan amatir radio perlu mendapat perhatian agar tetap eksis di tengah suguhan berbagai pilihan teknologi dengan platform aplikasi jejaring sosial, seperti Facebook, WhatsApp, Instagram, LINE dan Twitter. Data menunjukkan amatir radio di Sumatera Utara umumnya berusia di atas 45 tahun dan tercatat 73,4%, selanjutnya usia 10-24 (0,6%), 25-34 (6.42%), 35-44 (19.5%). “Ini tantangan kita bersama, perlu dibangun kebersamaan dan kekompakan diantara pengurus dan penggiat amatir radio untuk menciptakan kreativitas, inovasi dan event agar amatir radio tetap menarik bagi kaum milenial,” jelas Syamsul Huda.

Balmon Medan, selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), akan mendekatkan layanannya sampai ke daerah titik terluar Sumatera Utara yang mungkin selama ini belum terlayani secara maksimal.

Balmon Medan sadar betul keberadaan amatir radio tersebar di 33 kabupaten/kota se-Sumatera Utara, dengan jumlah yang tidak sama setiap daerah. Bila ada daerah yang memiliki potensi calon anggota amatir radio dalam jumlah yang cukup, dipersilakan mengajukan permohonan UNAR melalui Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI). “Nanti kami akan hadir untuk melaksanakan UNAR untuk menambah frekuensi penyelenggaraan UNAR, karena selama ini kami juga telah melaksanakan secara regular setiap bulan di Kantor Balai Monitor Kelas I Medan,” ujarnya.

(Sumber : Sunarto / Yoriza AT UPT Medan)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`