No: 56/DJPT.1/KOMINFO/XI/2005
Partisipasi Delegasi Indonesia Dalam Rangka Menghadiri WSIS (World Summit on the Information Society) 2005 di Tunis - Tunisia


  1. Menurut rencana, pada tanggal 16 s/d. 18 November 2005, Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan A. Djalil akan memimpin Delegasi Republik Indonesia (DELRI) dalam rangka menghadiri WSIS ( World Summit on the Information Technology ) yang akan diselenggarakan di Tunis, Tunisia. Delegasi Indonesia dalam KTT tersebut beranggotakan beberapa pejabat dari Departemen Kominfo, Departemen Luar Negeri, BAPPENAS, Mastel (Masyarakat Telematika Indonesia ), APW Komitel, ASPILUKI (Asosiasi Pengusaha Perangkat Piranti Lunak Indonesia ), PSN dan lain sebagainya.
  2. Sebagaimana diketahui, WSIS ini merupakan suatu inisiatif PBB yang memberikan mandat kepada ITU untuk mengamanatkan perwujudan masyarakat informasi di dunia secara merata dan komprehensif. WSIS I telah diadakan pada tanggal 10 s/d. 12 Desember 2003 di Geneva dan telah dihadiri oleh puluhan kepala negara dan menteri-menteri yang terkait dengan ICT, direksi penyelenggara telekomunikasi, kalangan LSM dan kalangan bisnis. Dua dokumen yang berhasil dihasilkan oleh WSIS I adalahDeclaration of Principles (deklarasi yang merefleksikan kieinginan dan komitmen pemerintah untuk membangun secara menyeluruh masyarakat informasi) dan Plan of Action (deklarasi yang bertujuan menterjemahkan rencana konkret visi dan prinsip-prinsip umum yang dinyatakan dalam Declaration of Principles dalam rangka mewujudkan keinginan bersama untuk mencapai dan mempromosikan pengembangan ICT untuk membantu mengatasi masalah kesenjangan digital).
  3. Sementara itu, WSIS 2 sebagai kelanjutan WSIS I rencananya akan menghasilkan dua dokumen penting, yaitu Tunis Commitment ( Political Chapeau ) sebagai payung politik para Kepala Negara dalam mewujudkan masyarakat informasi, danTunis Agenda for Actions sebagai rencana bentuk operasional untuk mewujudkan masyarakat informasi yang meliputi Financial Mechanism, Internet Governance dan Implementation serta Follow-Up. Terkait dengan dua dokumen penting tersebut, Indonesia bersama negara-negara sedang berkembang lainnya bersemangat untuk memperjuangkan hak-hak yang harus diperoleh dalam rangka membentuk masyarakat informasi, antara lain melalui peran sertanya dalam mengatur dan mengelola sumber daya internet yang kritis yang meliputi nama domain, alamat IP, system root zone dan sebagainya. Juga diperjuangkan untuk mendapatkan akses yang setara dan biaya interkoneksi internet yang lebih murah, mendapatkan kemudahan dukungan dalam membangun infrastruktur termasuk pengembangan SDM dan transfer ilmu pengetahuan teknologi informasi yang terkait, membentuk suatu forum global guna mengawasi pengaturan internet dan mengurangi masalah digital divide.

  4. Keseriusan dan komitmen Indonesia dan negara-negara sedang berkembang lainnya dalam WSIS II ini perlu diperjuangkan, karena sampai saat ini sempat muncul citra negatif tentang keberadaan forum WSIS yang seakan-akan hanya merupakan produk politik negara-negara industri maju dalam memperluas pasar perdagangan produk teknologi informasinya. Citra negatif lainnya yang belum sepenuhnya hilang adalah, bahwasanya WSIS sengaja diciptakan sebagai penyeimbang ITU yang selama ini cenderung lebih banyak membela kepentingan dan peranan negara-negara sedang berkembang dibandingkan kepentingan negara-negara industri maju. Itulah sebabnya, pada tanggal 17 November 2005 jam 14.00 waktu setempat (sekitar jam 20.00 WIB), Menteri Komunikasi dan Informatika Sofyan A. Djalil yang akan memperoleh kesempatan untuk menyampaikan statementPemerintah Republik Indonesia dalam KTT Masyarakat Informasi tersebut, akan tetap mendorong lembaga-lembaga internasional seperti ITU, UNESCO, UNDP dan lainnya untuk secara bersama-sama dan berkesinambungan bagi upaya minimalisasi kesenjangan digital, sehingga forum WSIS secara sinergis dapat memberikan guidance dalam mengkoordinasikan kegiatan kerjasama secara regional maupun internersional.
  5. Seandainya sebagian masyarakat umum masih ada yang mempertanyakan efektifitas dan efisiensi WSIS, khususnya hasil-hasil WSIS I dan dampaknya terhadap WSIS II, perlu kiranya diketahui, bahwasanya dengan adanya WSIS ini memungkinkan tiap-tiap negara secara simultan dapat saling berinteraksi dan sharing informasi serta pengalaman dalam mengatasi digital divide . Bagaimanapun juga, WSIS selalu menetapkan target di antaranya pada suatu kurun waktu tertentu hatus diupayakan terpenuhinya tingkat penetrasi akses telekomunikasi dan internet secara proporsional. Dan untuk mengatasinya itu bukan semata-mata concerndari negara-negara yang berkepentingan saja, tetapi juga negara-negara lain yang tergabung dalam WSIS ini. Itulah sebabnya kurun waktu antara WSIS I (tahun 2003) dan WSIS II (tahun 2005) tidak terlalu lama, karena memungkinkan seluruh negara untuk melakukan percepatan penyelesaian masalah kesenjangan digital, mengingat bagaimanapun juga semakin baik dan meratanya akses telekomunikasi, semakin konstruktif pula dampaknya bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Namun demikian, mengingat WSIS I maupun WSIS II kadang kala juga penuh dengan nuansa politik, maka unsur keterlibatan sejumlah pejabat tinggi Deplu RI dalam memberikan supervisi dan koridor politik sangat berguna bagi posisi Delegasi Indonesia .
  6. Dalam rangkaian forum WSIS 2 tersebut, Delegasi Indonesia tidak hanya berpartisipasi secara penuh dalam forum-forum persidangan, tetapi juga turut serta dalam Pameran WSIS 2. Pavilion Indonesia akan menampilkan ribuan brosur, poster, data visual dan berbagai data pentinng tentang kemajuan pengembangan ICT di Indonesia dengan tema " Potensi Industri Telekomunikasi Dalam Mengatasi Kesenjangan Digital ", seperti yang akan ditampilkan oleh unsur peserta pameran dari Departemen Kominfo (dengan tema pokok " Building ICT for Schools and Communities "), Ditjen Postel (" Universal Service Obligation "), BAPPENAS bekerjasama dengan Perwakilan UNDP di Indonesia (" Information and Communication Technology for Poverty Reduction "), PSN ("Role of Satellite for Remote Area Communications"), Onno Purbo (" RT/RW Net") dan APW Komitel (" The Future Model and Vision of Internet Café in Indonesia ").

Kepala Bagian Umum dan Humas,

Gatot S. Dewa Broto
HP: 0811898504
E-mail: gatot_b@postel.go.id
dbroto@yahoo.com

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`