Pelatihan Monitoring Frekuensi Batch III Selesai Pekan Lalu

Kabag Umum dan Kepegawaian, Setditjen SDPPI, Hasyim Fiater (kiri) bersama Kepala Pusdiklat Kemkominfo Usuluddin (kanan) berfoto bersama peserta terbaik Pelatihan Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Batch III 2018 di Wisma PPSDM Ditjen SDPPI, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/10/2018).

Bogor (SDPPI) - Pelatihan Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Batch III 2018 yang diselenggarakan di Wisma Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Ditjen SDPPI, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, ditutup secara resmi pada Jumat (26/10) sebelum kemudian dilanjutkan dengan ujian kelulusan pada Sabtu (27/10) pekan lalu.

Pelatihan yang berlangsung sejak 15 November dan diikuti 20 peserta dari 19 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen SDPPI itu merupakan bagian dari program peningkatan kompetensi pegawai di lingkungan Ditjen SDPPI, Kemkominfo, khususnya bagi para pengendali frekuensi radio.

Pelatihan batch ketiga ini menetapkan tema “Analisa Gangguan Frekuensi Radio” dan merupakan tema lanjutan dari tema pada dua angkatan sebelumnya. Kemampuan melakukan analisis terhadap gangguan frekuensi radio diperlukan untuk secara cepat mengidentifikasi sumber gangguan dan menyelesaikan masalahnya.

Selain teori, pelatihan ini juga diisi dengan praktik pengukuran di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI), Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan, dan RRI Radio Dalam, Jakarta. Dengan praktik lapangan tersebut diharapkan peserta dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menganalisa gangguan pada dinas penerbangan dan siaran.

Kepala Pusdiklat Kominfo, Usuluddin, dalam sambutan penutupan pelatihan menyatakan bahwa sebagai PNS yang bertugas melayani masyarakat, para pengendali frekuensi radio harus memiliki keahlian yang mumpuni sehingga dapat melaksanakan tugasnya secara profesional.

“Dalam menjalankan tugas melayani tersebut, kita jangan takut menyebut diri kita sebagai pelayan, karena sejatinya tugas kita adalah melayani masyarakat,” kata Usuluddin.

Selanjutnya seremoni penutupan dilanjutkan dengan penanggalan tanda peserta dan diakhiri dengan pembacaan doa oleh Partikno.

Pada keesokan harinya, 27 Oktober, peserta mengikuti ujian evaluasi untuk memastikan sejauh mana pemahaman mereka terhadap seluruh materi yang diberikan selama pelatihan.

Berdasarkan hasil evaluasi yang dipadukan dengan penilaian kinerja selama praktik dan perilaku, semua peserta dinyatakan lulus, dengan tiga peserta terbaik satu, dua, dan tiga masing-masing direbut Nurul Muttaqien (Balmon Kelas I Yogyakarta), Bambang Siswanto (Balmon Kelas I Denpasar), dan Rifki Wahyudiansyah (Balmon Kelas II Banda Aceh).

Kabag Umum dan Kepegawaian, Setditjen SDPPI, Hasyim Fiater, didampingi Pengendali Frekuensi Radio Ahli Madya dari Direktorat Pengendalian SDPPI Sardjono, memberikan arahan pada sesi akhir hari itu.

Hasyim mengharapkan hasil pelatihan ini dapat menambah ilmu dan keterampilan para peserta dalam menjalankan tugasnya di satker masing-masing.

Sementara Sardjono menyarankan agar diadakan monitoring atas pelaksanaan tugas setelah pelatihan ini sehingga dapat dievaluasi manfaat dari pelatihan yang telah dilaksanakan.

Beberapa perwakilan peserta memberikan masukan terkait pelaksanaan pelatihan ini, antara lain mengenai lokasi praktik lapangan yang cukup jauh, akses WiFi yang lambat, dan perangkat praktik yang kurang modern.

Masukan peserta tersebut akan dipertimbangkan untuk pelatihan-pelatihan monitoring spektrum frekuensi radio selanjutnya pada masa mendatang.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghagaan dan penyerahan sertifikat kepada para peserta terbaik dan diakhiri dengan foto bersama.

(Sumber/foto: Kepegawaian Setditjen)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`