Usai Pelatihan PFR Wajib Terapkan Filosofi Monitoring

Untung Widodo selaku instruktur pelatihan Teknologi TV Digital memberi apresiasi kepada salah satu peserta pelatihan, Jum'at (23/09/2022).

Bogor (SDPPI) – Para Pengendali Frekuensi Radio (PFR) dari seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT), usai mengikuti Pelatihan Teknologi TV Digital, wajib menerapkan ilmu dan filosofi monitoring yang mereka dapatkan.

“Coba dikembangkan sekali lagi apa yang disampaikan, saya yakin rekan-rekan sekalian pelaksana teknis bisa mengembangkan ilmu yang didapat dan yang terpenting filosofinya harus ditangkap dan diterapkan,” ucap Untung Widodo, pengajar pada kegiatan yang berakhir, Jumat (23/9/2022). Sejak Selasa (13/9/2022), bertempat di Wisma Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM), 35 PFR dari seluruh tanah air mengikuti program pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).

Untung juga meminta agar pengetahuan seputar program migrasi televisi analog ke teknologi digital atau analog switch off (ASO) yang diterima selama pelatihan dapat ditularkan kepada rekan-rekan di daerah masing-masing. “Tolong buktikan bahwa para peserta yang telah selesai dapat melakukan ini dan juga beri ilmu ini kepada rekan di tempat kerja masing-masing,” pesannya.

Dalam kesempatan yang sama, mewakili Plt Sesditjen SDPPI, Ketua Tim Kerja Manajemen SDM, Organisasi, dan Reformasi Birokrasi Siti Chadidjah juga menyampaikan beberapa pesan, sekaligus menutup kegiatan. “Mudah-mudahan ilmu ini bermanfaat dan bisa disampaikan kepada teman-teman yang lain, sehingga manfaat itu bisa mengalir,” katanya.

Ini merupakan peran yang penting dan krusial dalam rangka menghadapi perkembangan teknologi. Dengan memiliki pegawai yang berkapasitas dan kompeten dalam menunjang pekerjaan, perlu adanya pelatihan berkelanjutan, baik yang bersifat administratif maupun teknis. “Seperti yang sering diucapkan Dirjen SDPPI, sebagai ASN kita harus memiliki tiga hal utama, yaitu skill, attitude, dan core value,” katanya.

Ketiga hal itu, lanjutnya, harus dipadukan, sehingga tumbuh akhlak dalam bekerja sesuai dengan dasar pelayanan publik yang sedang dibentuk di lingkungan Kemkominfo yaitu ASN BerAkhlak.

Turut hadir melalui media daring, Plt Kepala Pusdiklat Kemkominfo Baso Saleh. Ia mengingatkan target ASO yang dijadwalkan bisa selesai pada 2 November 2022. “Mudah-mudahan pelatihan ini bermanfaat bagi kita dan masyarakat secara umum,” ujarnya.

Sementara itu, mewakili peserta, Gede Utama Laksana mengaku merasakan betul manfaat kegiatan. “Ini menjadi tempat untuk sharing senior kepada junior dan juga energi baru yang diberikan junior kepada senior. Harapan kami pelatihan ini dapat dilanjutkan agar semua PFR memiliki kesempatan yang sama,” sarannya.

(Sumber/ Foto : Fandi R/ Karina,Setditjen)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`