Dirjen Ismail Buka Pelatihan ITU Regional di Bandung

Dirjen SDPPI, Kemkominfo Ismail memberikan sambutan ketika membuka Pelatihan Perencanaan Jaringan IoT ITU Regional di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/9/2018).

Bandung (SDPPI) - Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI), Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail pada Selasa membuka Pelatihan Perencanaan Jaringan Internet of Things (IoT) yang bakal berlangsung hingga 28 September ini di Bandung, Jawa Barat.

Pelatihan yang merupakan bagian dari kegiatan Regional International Telecommunication Union (ITU) ini diselenggarakan atas kerja sama Ditjen SDPPI, Kemkominfo Republik Indonesia dan didukung oleh Departemen Komunikasi dan Seni Pemerintah Australia.

Kegiatan ini bertujuan untuk mamahami proses dan pendekatan baru dalam perencanaan jaringan IoT masa depan, termasuk implementasi spektrum dan isu kebijakan, teknologi dan infrastruktur, presentasi teknologi dan peta jalan, strategi teknologi, serta aplikasi dalam kota pintar berkelanjutan (Smart Sustainable City).

Ismail dalam sambutannya menyampaikan bahwa kita sekarang memasuki era revolusi digital, era keempat revolusi industri. Revolusi industri pertama ditandai dengan penemuan mesin uap, kemudian yang kedua adalah periode pertumbuhan industri dan listrik dari yang sudah ada sebelumnya.

Revolusi ketiga, lanjut Ismail, mengacu pada kemajuan teknologi dari perangkat elektronik dan mekanik analog hingga teknologi digital yang tersedia saat ini. Dan, revolusi industri keempat merepresentasikan cara-cara baru dimana teknologi menyatu dengan masyarakat.

Dalam fase ini, layanan digital telah mempengaruhi cara-cara orang dalam mengambil keputusan, berinteraksi, dan meningkatkan jumlah bisnis baru yang muncul yang mencakup inovasi dan efisiensi.

Pertumbuhan ponsel dan IoT telah hadir dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini ponsel telah menjadi perangkat paling penting untuk mengakses internet, dan mayoritas lalu lintas online sekarang berasal dari ponsel.

Mengutip data Statista, penyedia data statistik online dari Jerman, pada 2016 hampir 18 miliar perangkat berbasis internet terhubung dan telah menciptakan konsep inovatif seperti rumah pintar.

Sebagian besar negara, kata Ismail, mengakui peran teknologi komunikasi dan telekomunikasi, termasuk IoT adalah bagian sangat penting dan menjadi salah satu faktor keberhasilan mempromosikan pembangunan negara.

Peran ICT telah membuktikan pencapaian besar dalam peningkatan kemanjuan, tidak hanya dalam ekonomi, tetapi juga dalam perkembangan politik dan sosial. Seperti negara lain, Indonesia juga telah mempromosikan TIK untuk kesejahteraan masyarakat.

“Dengan mempertimbangkan tujuan-tujuan ini, Kementerian Kominfo (Republik Indonesia) menyadari bahwa kebijakan dan perencanaan standardisasi TIK adalah salah satu upaya terpenting untuk pengembangan TIK nasional,” jelasnya.

Ismail juga menggarisbawahi bahwa perencanaan jaringan, peta jalan, teknologi, standardisasi, keamanan, dan aplikasi terkait dengan IoT merupakan agenda penting bagi Indonesia untuk segera diimplementasikan.

Dirjen SDPPI percaya bahwa pelatihan ini akan memberikan pembelajaran yang sangat bermanfaat bagi semua peserta yang berasal dari berbagai negara ini.

Sementara itu, Syed Ismail Shah, perwakilan ITU untuk Asia Tenggara dan negara anggota lainnya di Asia Pasifik, menyampaikan bahwa atas nama ITU ia mengucapkan terima kasih kepada Ditjen SDPPI, Kemkominfo atas terselenggaranya pelatihan ini.

Kemkominfo Republik Indonesia merupakan mitra penting ITU dalam penyelenggaraan pelatihan ini guna membangun kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan seperti ini.

Syed Ismail Shah mengharapkan bisa mendapatkan masukan tentang pengalaman peserta dalam pelatihan ini serta saran-saran mengenai topik-topik yang ingin dibahas dalam pelatihan mendatang di kawasan ini.

“Saya sangat senang melihat peserta lokal, dari industri dan pemerintah dari Indonesia, dan saya menyambut hangat Anda semua hari ini,” katanya menambahkan.

Pelatihan kemudian dimulai dengan pemaparan para narasumber, salah satunya Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika, Ditjen SDPPI Mochamad Hadiyana yang menyampaikan presentasi berjudul “IoT tecnology presentation and roadmap with objective: to present the technology and roadmap of Indonesia as a case study”.

Training on Planning Internet of Things Networks ini diikuti 110 peserta dari berbagai negara, termasuk perwakilan instansi pemerintah dan perusahaan Indonesia, seperti PT. INTI, Telkomsel, Smarfren Telecom, XL Axiata, dan PT. Sampoerna Telekomunikasi Indonesia.

Dari sektor pendidikan hadir perwakilan dari Universitas Telkom, Universitas Brawijaya, Universitas Indonesia, dan Institut Teknologi Bandung. Hadir juga dalam acara ini sejumlah pejabat eselon III dan IV serta staf di lingkunan Ditjen SDPPI.

(Sumber/foto: Iwan/Rastana)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`