Aktualisasi Nilai-Nilai Kemerdekaan Dengan Meningkatkan Kinerja dan Persatuan


Gowa, 17 Agustus 2018 -- Masyarakat di seluruh Indonesia selalu memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus. Berbagai upacara digelar oleh kantor-kantor pemerintah dan badan usaha milik negara (BUMN) baik yang berada di Pusat maupun di daerah hingga kantor desa ikut merayakan tanggal proklamasi pertama kali dibacakan. Peringatan 17 Agustus ini dirayakan di seluruh Indonesia dan dimeriahkan oleh berbagai suku, bangsa, mulai dari anak-anak, pemuda hingga orang tua, termasuk mantan para pejuang (veteran) ikut berpartisipasi dan ambil bagian dalam perayaan tahunan ini.

Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Makassar (Balmon Makassar) yang merupakan salah satu dari 35 kantor Unit Pelaksanaan Teknis Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika, tak ketinggalan pula ikut merayakannya. Selain melaksanakan upacara bendera, perayaan 17 Agustus di Balmon Makassar juga dimeriahkan dengan lomba-lomba di antaranya lomba makan kerupuk, lomba balap karung, lomba meletuskan balon hingga lomba memasukan pensil dalam botol.

Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang pada tahun 2018 ini merupakan yang ke-73 nuangsanya sangat berbeda dan terasa lebih meriah. Hal ini disebabkan panji-panji dan umbul-umbul penghias perayaan kemerdekaan yang berkibar di langit Ibu Pertiwi makin semarak karena bersanding dengan umbul-umbul dan spanduk penyambutan perhelatan Asian Games 2018. Sehari setelah peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan kita, yaitu pada tanggal 18 Agustus tahun 2018 besok Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Asian Games yang ke-18.

Pada saat upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia kali ini, Distiawan Dwi Rumboko, selaku Kepala Balmon Makassar menyampaikan sambutan tertulis Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara. Sambutan tersebut pada intinya menyatakan bahwa peayaan 17 Agustus ke-73 dan Asian Games yang ke-18 merupakan momentum yang menunjukkan keberadaan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar, bangsa yang berprestasi, bangsa yang terbuka dan setara dalam pergaulan dengan bangsa-bangsa lain. Ketika Republik Indonesia masih berusia 17 tahun, Presiden Soekarno dan para founding father bangsa ini menjadikan momentum Asian Games yang sama untuk menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia ada, Indonesia bisa.

Kendati saat itu segudang permasalahan yang kompleks menyelimuti bangsa Indonesia sebagai sebuah negara yang belum lama berdiri, namun berkat dukungan seluruh bangsa yang bersatu mendukung perhelatan akbar tersebut, Asian Games 1962 menjadi suatu pencapaian yang luar biasa. Stadion Utama Senayan yang kini bernama Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jembatan Semanggi, Hotel Indonesia, Televisi Republik Indonesia, adalah saksi-saksi ikonik yang menunjukkan bahwa dalam kondisi apa pun, kita adalah bangsa yang tangguh dan mampu memberikan yang terbaik. Tahun ini, 56 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 18 Agustus–2 September 2018, bangsa ini akan kembali mengulang sejarah, kita kembali menjadi tuan rumah Asian Games ke-18.

Namun kita semua harus bersatu dalam emosi yang sama untuk membuat penyelenggaraan ini menjadi milik kita bersama, sehingga keberhasilannya pun menjadi kegembiraan kolektif kita sebagai bangsa. Kita, pelayan masyarakat dalam lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan segenap partner pemangku kepentingan, berkomitmen ikut memikul tanggung jawab untuk menggelorakan semangat berkompetisi dan bergembira dalam perhelatan olahraga tingkat Asia tersebut. Kita harus mengajak segenap lapisan rakyat, dari Merauke sampai Sabang, untuk turut merasakan gempita Asian Games ke-18. Menjadikannya bukan lagi semata perhelatan masyarakat Jakarta dan Palembang, menjadikannya hajat kita sebagai sebuah bangsa yang besar dan bersatu.

Sebagai pelayan masyarakat di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika beserta segenap pemangku kepentingannya, kita merupakan kaki, tangan, mata, dan pikiran bagi negara ini. Ada di antara kita yang kampiun dalam pengelolaan keuangan, ada yang perwira dalam mengawal program-program, ada yang tangguh dalam mengeksekusi pengembangan infrastruktur sampai ke pelosok lembah dan pegunungan, ada yang tajam dalam menyusun konsep dan strategi dari balik meja kantor. Oleh karena itu, seluruh jajaran Kominfo dan para pemangku kepentingan dituntut berusaha keras mewujudkan iklim usaha dan industri teknologi informasi dan komunikasi yang sehat, sebagai upaya mengisi kemerdekaan dengan memastikan seluruh pelosok kita terakses internet, merdeka internet.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Kepala Balmon Makassar meminta kepada seluruh pegawai baik yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara maupun honorer dan outsourcing untuk senantiasa berupaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya guna memacu kinerja personal tiap pegawai maupun kinerja Balmon Makassar secara keseluruhan. Karena dinamika perkembangan teknologi saat ini dan ke depannya, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, menciptakan peluang sekaligus tantangan yang menuntut setiap invidu tidak cepat berpuas diri dan terus belajar meningkat kemampuannya agar mampu mengatasi setiap tantangan dnan memanfaatkan peluang yang ada.

Banner `Contact Center Ditjen SDPPI`
Banner `Layanan Ditjen SDPPI`