Balmon Banjarmasin Atasi Interferensi Frekuensi SAR

Balmon Banjarmasin Atasi Interferensi Frekuensi SAR

Banjarmasin (SDPPI) - Tim Monitoring Frekuensi Radio Balai Monitor Klas II Banjarmasin berhasil menangani gangguan yang terjadi pada frekuensi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin.

"Sumber gangguan Satelit Sarsat-7 itu diindikasikan kuat berasal dari kebocoran frekuensi radio saluran televisi kabel sebagai akibat tidak bagusnya isolasi pada sambungan split kabel di wilayah sekitar Jalan Gatot Subroto Kota Banjarmasin," demikian dikatakan Kepala Balmon Banjarmasin Mujiyo dalam siaran persnya, Jum’at (2/10/2020).

Ia menjelaskan penanganan gangguan sebagai tindak lanjut dari adanya permohonan pengecekan sinyal distress dari Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin melalui suratnya No. B/270/KOM.02/IX/SAR.BJM-2020. Dalam surat tersebut disampaikan, pihak Basarnas Banjarmasin menerima informasi dari Basarnas Command Centre (BCC) perihal sinyal distress yang muncul pada koordinat 03 19.6 S 114 37.1 E yang memancar di sekitar wilayah Sungai Lulut, Kota Banjarmasin.

Mereka mencoba melakukan pengecekan di lokasi yang memancarkan sinyal distress tersebut, namun hasilnya nihil dan sinyal masih terus memancar, sehingga memohon bantuan kepada pihak Balmon Klas II Banjarmasin untuk mendeteksi dan menemukan sumber pancaran sinyal tersebut.

Menanggapi permohonan tersebut, Kabalmon Kelas II Banjarmasin memerintahkan tim monitoring menggunakan perangkat monitoring untuk melakukan pelacakan dan penyisiran pancaran sinyal distress pada koordinat 03 19.6 S 114 37.1 E yang memancar di sekitar wilayah Sungai Lulut. Kemudian dilanjutkan ke wilayah sekitar Jalan Gatot Subroto Kota Banjarmasin. Di lokasi kedua inilah tim monitoring dengan menggunakan perangkatnya menemukenali sumber pancaran sinyal yang ternyata muncul dari saluran televisi kabel.

Setelah diperiksa lebih detail dan dimonitor ada kebocoran frekuensi radio pada saluran kabel televisi tersebut, dikarenakan tidak bagusnya isolasi pada split saluran kabel milik penyelenggara televisi kabel berlangganan di sekitar Jalan Gatot Subroto Kota Banjarmasin. Pancaran sinyal itu bekerja pada range frekuensi 315 MHz s.d 415 MHz, sehingga hal ini memicu gangguan pada operasional Satelit Sarsat-7.

Selanjutnya kepada pemilik saluran televisi kabel telah diminta untuk memperbaiki sambungan split saluran kabel, dan setelah dilakukan perbaikan sinyal distress sudah tidak memancar lagi.

Kepada penyelenggara televisi kabel berlangganan, tim monitoring juga telah memberikan pengarahan agar selalu memeriksa saluran kabel secara teratur terutama pada bagian-bagian yang berpotensi menimbulkan kebocoran, seperti pada sambungan split kabel, booster dan lain-lain. Penggunaan perangkat televisi wajib bersertifikasi dan memenuhi persyaratan teknis yang diwajibkan. Setiap emisi yang dapat menimbulkan interferensi merugikan terhadap penggunaan pita frekuensi radio dinas lainnya dilarang.

(Sumber/foto : Mujiyo/Balmon Kelas II Banjarmasin)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`