Bersama IPB, SDPPI Berencana Sajikan Data Statistik Real Time

Kepala Bagian Perencanaan Program dan Pelaporan, Setditjen SDPPI, Arifah (2-kiri), bersama Kepala Subbagian Pengolahan Data Hendra Santoso (kiri) dan pembicara dari BPS dan LPPM-IPB dalam Rapat Penyusunan Data Statistik Ditjen SDPPI Semester I 2018 di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (26/06/2018).

Surabaya (SDPPI) - Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI), Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana untuk menyajikan data statistik telekomunikasi dan teknologi informasi Indonesia secara real time yang diharapkan bermanfaat baik bagi bisnis, pengambil kebijakan, maupun masyarakat luas.

Bersama mitranya, Institut Pertanian Bogor (IPB), Ditjen SDPPI mengharapkan penyajian dan konten data statistik real time itu sudah bisa tersedia bagi pengguna dan masyarakat pada akhir semester dua 2018 ini.

Selama ini, data statistik mengenai telekomunikasi Indonesia disajikan Ditjen SDPPI setiap enam bulan atau tiap semester dan masih bersifat statis dalam bentuk cetak. “Nah ini nanti secara real time bisa kita ekspos kepada pengguna kita untuk bisa dimanfaatkan,” kata Kepala Bagian Perencanaan Program dan Pelaporan, Setditjen SDPPI Arifah di Surabaya, Jatim, Jumat (29/6).

Memberikan sambutan dalam rapat penyusunan data statistik Ditjen SDPPI semester satu 2018, Arifah mengatakan bahwa dengan penyediaan data secara real time nanti berarti secara penyajian dan konten data statistik Ditjen SDPPI ada peningkatan positif.

“Jadi, antarsatker bisa memanfaatkan data-data Ditjen SDPPI ini, kemudian sejauh mana pihak eksternal memanfaatkan data-data ini,” kata Arifah.

Terakhir, kata Arifah, Sesditjen SDPPI Sadjan juga berpesan agar data statistik Ditjen SDPPI kedepan juga mengupas mengenai digital economy, mengingat Indonesia pada 2020 diperkirakan akan menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia.

Sependapat dengan Arifah, Kepala Subbagian Pengelolaan Data, Bagian Perencanaan Progam dan Pelaporan Setditjen SDPPI Hendra Santoso juga mengharapkan data statistik Ditjen SDPPI kedepan bisa diperkaya dengan isu makro atau global terkait TIK.

Erfiani, dari tim LPPM-IPB, mengatakan bahwa data statistik real time Ditjen SDPPI itu nantinya akan disajikan dalam web dalam bentuk data yang dinamis dan selalu up to date. Namun, ini diperlukan konsistensi Ditjen SDPPI dalam memperbarui data secara cepat.

“Ini mungkin bisa terlaksana pada semester berikutnya. Untuk semester satu ini masih pakai cara lama, nanti semester dua sudah diakumulasikan dengan data yang real time,” tambahnya.

Dari Badan Pusat Statistik (BPS), Eni, menyampaikan bahwa BPS siap mendukung untuk memberikan informasi dan data-data mengenai isu-isu strategis dalam bidang telekomunikasi dan teknologi informasi yang dibutuhkan Ditjen SDPPI.

Menurutnya, ada tiga hal yang menjadi sorotan dalam isu ekonomi digital yakni network (jaringan), device (perangkat), dan application (aplikasi). “Nah kalau dari sisi network ini lebih banyak dari Kemkominfo, sedangkan dari BPS nanti bisa menyediakan data soal pengguna seluler Indonesia secara detil bahkan untuk tiap provinsi juga ada,” katanya.

Sementara dari sisi aplikasi yang terkait erat dengan e-Commerce, BPS mungkin baru bisa menyediakan data validnya pada 2019 karena surveinya baru dilaksanakan pada tahun depan.

Rapat penyusunan data statistik Ditjen SDPPI yang berlangsung di Surabaya ini juga dihadiri sejumlah pejabat dan perwakilan dari Kemkominfo serta seluruh satuan kerja Ditjen SDPPI.


(Sumber/foto: Rastana)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`