Broadband Connectivity Perlu Terobosan Multidimensi

Menkominfo dan Dirjen SDPPI hadiri pemumuman kerja sama Alita dengan Fb Connectivity

Jakarta (SDPPI) – Pemerintah membutuhkan belanja modal besar untuk broadband connectivity seluruh pelosok tanah air. Pembangunan broadband connectivity melingkupi banyak lapisan industri telekomunikasi yang harus dibangun bersamaan, mulai dari infrastruktur, jaringan, hingga akses.

Pemerintah menyambut baik bila ada kemitraan pihak swasta memberikan solusi bagi industri telekomunikasi dalam negeri. “Perlu terobosan yang memberikan kebijakan multidimensi. Saya kebetulan di Kemkominfo ditugasi urusan spektrum frekuensi. Tapi ini tidak akan selesai tanpa fiberisasi,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Ismail, Kamis (12/3).

Pemerintah, lanjut Dirjen SDPPI, mendukung kemitraan Alita dan Facebook Connectivity membangun jaringan infrastruktur fiber optik untuk menghadirkan layanan internet yang mengingkatkan konektivitas bagi lebih 10 juta masyarakat Indonesia. Ia berharap kerjasama swasta-global itu memberikan solusi bagi industri secara keseluruhan.

“Kemudian berikutnya, bagaimana tanggung jawab sosial tetap dipertimbangkan secara bijak. Sambil membangun, kita harus melakukan literasi dan pembelajaran, sehingga pemanfaatannya bisa produktif bagi masyakarat,” tambah Ismail.

Infrastruktur fiber optik bertujuan meningkatkan kapasitas dan jangkauan geografis akses internet serta menciptakan layanan yang lebih terjangkau bagi pelanggan. Dukungan Facebook Connectivity memungkinkan Alita membangun jaringan fiber optik sepanjang 3.000 km guna memperluas akses internet dengan kecepatan tinggi dalam skala nasional, termasuk di Bali, Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Investasi itu sejalan dengan program pemerintah meningkatkan inklusi digital melalui infrastruktur Palapa Ring. Program pemerintah sepenuhnya membutuhkan broadband connectivity. “Kebutuhan untuk broadband connectivity itu harus. Jalur backbone dan fiberisasi di negara-negara maju sudah hampir selesai. Sementara kita di Indonesia, dengan jumlah kepulauan yang begitu banyak, ini menjadi suatu tantangan,” papar Ismail.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan panjang fiber optic di Indonesia saat ini 348.000 km, termasuk di dalamnya Palapa Ring sepanjang 12.158 km pada Indonesia Barat, Tengah dan Timur. Jarak tersebut sama sembilan kali keliling bumi.

“Namun itu masih belum cukup menghubungkan titik-titik simpul penting,” katanya sembari menyampaikan harapannya akan ada kerjasama serupa yang mengikuti Alita dan Facebook Connectivity dalam membangun fiber optic di Indonesia.

Direktur Utama PT Alita Praya Mitra Teguh Prasetya menjelaskan pihaknya adalah penyedia jaringan infrastruktur netral dengan lisensi jaringan tertutup berskala nasional. Seiring meningkatnya permintaan terhadap koneksi yang lebih cepat dan stabil, akses fiber optik saat ini, menjadi kebutuhan utama operator telepon seluler memberikan layanan berkualitas tinggi dan menghadirkan layanan 5G di Indonesia.

Sumber/foto : IWN

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`