Makassar (SDPPI) – Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mulai Juni tahun ini sudah mulai menerapkan aplikasi SRIKANDI.
“Kominfo, khususnya di Ditjen SDPPI siap bermigrasi menggunakan aplikasi SRIKANDI tahun ini, khususnya dalam pengelolaan arsip” Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Umum dan Rumah Tangga Dimas Yanuarsyah mewakili Sesditjen SDPPI pada kegiatan Bimbingan Teknis Aplikasi Srikandi Tahap II di Lingkungan UPT Ditjen SDPPI, Selasa (16/05/2023).
Setelah sebelumnya dilaksanakan bimtek untuk wilayah kantor pusat, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) kembali memberikan pembekalan pengetahuan aplikasi umum bidang kearsipan dinamis melalui Aplikasi Srikandi untuk Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal SDPPI di wilayah timur Indonesia.
Sebanyak 20 UPT hadir sebagai peserta untuk mengikuti kegiatan dan menerima teori serta praktik untuk mengimplementasikan aplikasi Srikandi sebagai Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) bidang kearsipan dinamis.
Sutiana, Arisparis Madya dari Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai narasumber menyampaikan bahwa seluruh aplikasi kearsipan akan beralih ke aplikasi umum Srikandi.
“Tujuannya agar pengelolaan arsip dapat lebih efektif dan efisien jika dikelola secara elektronik” katanya.
Dan selain itu juga dalam rangka persiapan Arsip Lembaga Negara yang akan pindah ke IKN. Dengan adanya pengelolaan arsip secara elektronik menggunakan aplikasi umum SPBE SRIKANDI, “Diharapkan arsip tidak terbengkalai, baik pada saat persiapan, proses, dan setelah pemindahan Lembaga Negara ke IKN” tegas Sutiana.
Setelah penjelasan dari narasumber, dilakukan sesi tanya jawab yang diikuti secara antusias oleh peserta dengan dipandu Catur Joko Prayitno sebagai moderator serta pendampingan dari Biro Umum Kementerian Kominfo selaku Unit Kearsipan I. Selain dibekali teori, para peserta juga melakukan simulasi penggunaan Aplikasi Srikandi selaku admin Satker dan admin Tata Usaha masing-masing UPT Monitor Spektrum Frekuensi Radio.
(Sumber/ Foto: Nita/Karin, Setditjen SDPPI)
