Jakarta (SDPPI) - Penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap instansi pemerintah.

Direktorat Operasi Sumber Daya, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) melaksanakan internalisasi penerapan SMAP, Rabu (17/02/2021). “Internalisasi ini mengenai nilai-nilai anti penyuapan, sehingga dapat memperkuat komitmen meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM),” kata Direktur Operasi Sumber Daya Dwi Handoko melalui siaran persnya, Kamis (18/02/2021).

Sebagian pegawai Direktorat Operasi Sumber Daya, secara offline, mengikuti acara di ruang rapat terbuka di Gedung Wisma Antara Lt. 1. Sedangkan pegawai yang tengah menjalani WFO, mengikuti secara online atau dalam jaringan (daring) dengan fasilitas zoom meeting.

Kegiatan internalisasi dipimpin langsung oleh Direktur Operasi Sumber Daya. Ia menegaskan penerapan SMAP ISO 37001:2016 untuk mendukung Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Direktorat Operasi Sumber Daya.

“Sekaligus menyukseskan penyelenggaraan birokrasi dan pelayanan perizinan Spektrum Frekuensi Radio dan Sertifikasi Operator Radio yang berintegritas, berkualitas serta bebas dari praktik penyuapan dan korupsi,” kata Dwi Handoko.

Sebagai Satuan Kerja dengan predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK), penerapan SMAP SNI ISO 37001:2016 merupakan perwujudan upaya Direktorat Operasi Sumber Daya untuk secara berkelanjutan membangun pola pikir dan budaya anti korupsi bagi seluruh pegawai. Dengan demikian, diharapkan internalisasi mengenai nilai-nilai anti penyuapan dapat memperkuat komitmen untuk meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Direktorat Operasi Sumber Daya.

(Sumber/foto : Sulistiyono/Faisal M, Dit. Operasi Sumber Daya)