Jakarta (SDPPI) - Menjadi organisasi andalan yang gesit dan berkinerja tinggi adalah harapan semua pimpinan lembaga. Tak terkecuali Direktorat Penataan Sumber Daya, sebagai satuan kerja dari Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Melalui Siaran Pers, Rabu (2/11/2022), Direktorat Penataan Sumber Daya mengadakan workshop di Ruang Rapat Balai Besar Pengujian Perangkat Pos dan Informatika (BBPPT) Wisma Antara Lt. 4, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 Jakarta Pusat. Tujuan kegiatan untuk menyelaraskan persepsi mengenai perubahan tata organisasi dan mempererat seluruh elemen dalam organisasi yang ada di Direktorat Penataan Sumber Daya menuju organisasi yang bersifat Supportive - Agile - Excellent melalui pendekatan secara kecerdasan emosional (mindful movement) sehingga Direktorat Penataan Sumber Daya dapat berkontribusi lebih baik ke masyarakat pada umumnya dan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika pada khususnya.
Peserta yang terlibat dalam workshop ini adalah seluruh pegawai di Direktorat Penataan Sumber Daya berjumlah 82 pegawai yang terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu Leader dan Teamwork.
Fasilitator mengajak peserta untuk dapat mengenali bermacam emosi dan potensi dalam diri melalui simulasi menghadapi perubahan dengan berbagai macam permainan dan pendekatan kehidupan sehari-hari. Pertama, ODD and EVEN & debrief kaitannya dengan Otak Copot dan Perubahan. Kedua, menuliskan apa yang dirasakan peserta dengan situasi di organisasi saat ini dan menempelkannya pada clipboard yang disediakan dalam beberapa segmen, yakni Fisiologis, Sosial, Keamanan, Penghargaan, Aktualisasi diri dan Kontribusi.
Beberapa poin yang diharapkan dari kegiatan workshop menuju organisasi yang supportive-agile-excellent, diantaranya masukan dari internal maupun eksternal organisasi sebagai bahan input perbaikan organisasi dalam menghadapi perubahan organisasi. Peserta dapat memecah “gunung es” kekakuan antara teman sejawat maupun pimpinan. Peserta dapat menghadapi perubahan dengan lebih sadar diri. Akhirnya peserta dapat lebih mengekspresikan diri dan berkontribusi lebih aktif dalam organisasi.
(Sumber/foto : Ika Dyah, Direktorat Penataan Sumber Daya)
