Jakarta (SDPPI) - Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Ismail mengikuti Apel Bersama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) di atas KRI Banda Aceh-593, Selasa (21/6/2022).

Kedua lembaga sepakat meningkatkan pengawasan dan pengendalian spektrum frekuensi radio, sekaligus pengembangan sumber daya manusia, serta pertukaran data dan informasi. “Kolaborasi ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat, agar tertib dalam penggunaan spektrum frekuensi radio dan perangkat yang tersertifikasi,” kata Dirjen SDPPI dalam sambutannya pada acara yang berlangsung di areal Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok tersebut.

Apel Bersama ini mengangkat tema Sinergitas Pengawasan dan Pengendalian Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Serta Peperangan Elektronika. Penguatan pengawasan dan pengendalian terus dilakukan dari tahun ke tahun. “Hal ini menjadi salah satu solusi, sehingga akan berdampak pada turunnya jumlah laporan pengaduan spektrum frekuensi radio pada dinas penerbangan oleh masyarakat internasional,” harap Ismail.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan Ditjen SDPPI menyumbang setidaknya Rp20 triliun Pendapatan Nasional Bukan Pajak (PNBP) dalam setahun. Besaran angka ini bukan merupakan tujuan, tapi lebih sebagai gambaran betapa besarnya value dari spektrum frekuensi radio yang mayoritas sebagai sistem komunikasi di Indonesia.

Ia mendorong para petugas lapangan, agar secara lebih intensif melaksanakan tugas dan memberikan kontribusi maksimal kepada pihak organisasi terkait, khususnya TNI AL. “Penertiban akan dilakukan secara serentak nasional. Kita siap untuk segera menindaklanjuti dan merapikan penggunaan spektrum frekuensi radio di Indonesia,” tutup Dirjen SDPPI.

Apel bersama Ditjen SDPPI dan TNI AL juga dihadiri Direktur Pengendalian SDPPI, Kepala UPT Balai Monitoring SFR di seluruh Indonesia, serta pejabat tinggi dari TNI AL.

(Sumber/Foto: Yunita/ Karina/Fandi/Alifa, Setditjen SDPPI)