Dirjen SDPPI : Jangan Jadikan Infrastruktur Telekomunikasi Ajang Kompetisi

Dirjen SDPPI Ismail selaku narasumber dalam kegiatan Industry Summit  bertema

Solo (SDPPI) – Kebutuhan yang semakin meningkat dan juga keharusan yang dimiliki oleh suatu bangsa untuk menjadi negara maju serta menjadi kendaraan untuk menyongsong Indonesia Emas Tahun 2045, jangan saling berkompetisi tapi kolaborasi.

“Isu infrasturktur ini jangan dijadikan isu kompetisi tapi jadikan ini sebagai isu kolaborasi agar dapat menekan biaya pembangunan agar dapat bisa jauh lebih efisien dan dapat menekan harga biaya internet yang digunakan oleh Masyarakat” ucap Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail, Selasa (31/10/2023).

Maka dari itu perlu adanya kolaborasi dari para operator seluler untuk bersama memikirkan jalan terbaik dari masalah ini, karena ini merupakan pekerjaan jangka panjang. “Infrastruktur menjadi solusi nyata, namun ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan hitungan bulan saja, ini membutuhkan waktu bertahun-tahun karena membangun infrastruktur membutuhkan cost yang sangat besar” sambungnya.

Kedepannya pembangunan infrastruktur harus sudah menggunakan kabel optic semua, sudah tidak bisa lagi kita menggunakan microwavelink untuk 5G, kita harus cepat menyelesaikan fiberisasi ini terlebih dahulu.

“Operator seluler jangan lagi membangun infrastruktur sendiri-sendiri” tegas Ismail.

Isu infrastuktur masih menjadi salah satu masalah konektivitas saat ini karena dibutuhkan dana yang cukup besar untuk membangunnya, ditambah daerah yang belum tercover internet tersebar di berbagai tempat yang sulit dijangkau karena kendala akses.

“Kalau kita lihat dari coverage sudah hampir 98% dari populasi di Indonesia, jadi kita masih punya pekerjaan rumah 2% dari jumlah penduduk Indonesia yang belum tercover internet di daerahnya” katanya.

Namun karena disana ada masyarakat yang membutuhkan akses internet dan ini merupakan pekerjaan besar bagi Kominfo karena biaya yang dikeluarkan akan cukup besar nantinya. “Banyak opsi yang dimiliki untuk membenahi ini semua, namun kita masih mencari opsi mana yang terbaik untuk menyelesaikan isu ini “jelas Ismail.

Namun untuk kualitas internet, seperti pada umumnya masyarakat ingin kecepatan internet sekarang bisa ditingkatkan 10 hingga 20 kali lipat, namun isu biaya yang dikeluarkan masyarakat yang sekarang masih dipertimbangkan jangan sampai ini memberatkan. “Kita harus pastikan biaya yang dikeluarkan terjangkau untuk masyarakat” tambahnya.

Dan terakhir saya harapkan lebih banyak lagi aplikasi buatan dalam negeri, jangan sampai semuanya sudah tersedia internet yag memadai tapi kita masih menggunakan produk luar negeri, jadi mari kita hasilkan yang terbaik untuk negeri kita sendiri.

“Mari make it more TKDN, ini harus dipaksa agar makin banyak lokal konten yang digunakan” tutup Direktur Jenderal SDPPI.


(Sumber/ Foto : Fandi R, Setditjen)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`