Jakarta (SDPPI) – “Kita telah mengkoordinasikan kesiapan infrastruktur telekomunikasi untuk kegiatan ini,”ucap Direktur Jenderal SDPPI Ismail, Senin (04/09/23) pada kunjungannya ke Media Center, Jakarta Convention Center (JCC) untuk mengecek kesiapan Tim Monitoring Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dalam mengamankan kegiatan KTT ASEAN.
Sebagian besar ruangan di venue KTT ASEAN bertumpu pada spektrum frekuensi radio yang menggunakan wireless. “Kita memastikan tidak adanya interferensi wi-fi dari eksternal yang berpotensi mengurangi kualitas layanan wi-fi yang dalam hal ini telah disiapkan oleh Telkom Group,” tambahnya.
Lebih lanjut, Ismail menyampaikan bahwa selain frekuensi seluler dan frekuensi wi-fi, Ditjen SDPPI juga mengamankan frekuensi pada alat yang yang sensitif terhadap gangguan spektrum frekuensi radio, misalnya mic yang digunakan oleh Presiden Republik Indonesia pada saat acara KTT ASEAN berlangsung.
Sedangkan dalam hal mengantisipasi penggunaan frekuensi internasional yang berbeda, Ditjen SDPPI telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dengan mengeluarkan surat Izin Spektrum Radio (ISR) Sementara untuk perangkat-perangkat telekomunikasi yang dibawa ke Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Ismail juga mengunjungi tim Telkom Group untuk memastikan kesiapan back up seluruh jalur mulai dari backbone sampai ke device. “Jaringan tidak boleh ada yang terputus” harapnya.
Dalam diskusinya dengan Tim Monitoring SFR SDPPI, Ismail juga menanyakan kendala yang dihadapi di lapangan, mulai dari persiapan sampai pelaksanaan acara. Tak lupa dia juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan dedikasi seluruh tim yang bertugas selama event internasional ini.
(Sumber/Foto: Nita/Karina)
