Dubai Expo, Akses Digital Cermin Daya Tahan Ekonomi

Dirjen SDPPI Ismail, saat hadir secara virtual dalam Diskusi “5G Connectivity for Making Indonesia 4.0

Dubai (SDPPI) – Akses digital yang dimiliki suatu negara mencerminkan kemakmuran dan kemampuan masyarakatnya dalam melakukan mitigasi risiko kerusakan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Ismail, saat hadir secara virtual dalam Diskusi “5G Connectivity for Making Indonesia 4.0" di Pavilun Indonesia Expo 2020 Dubai, Jumat (24/12/2021). “Makin tinggi penetrasi fixed broadband dan mobile broadband di suatu negara, makin baik kemampuan negara tersebut untuk mitigasi risiko kerusakan ekonomi akibat pandemi Covid-19,” katanya.

Ia menjelaskan peran internet kabel yang memanfaatkan jaringan fiber optik (fixed broadband) lebih besar di negara maju untuk efek return to scale. Sedangkan peran internet seluler (mobile broadband) lebih besar di negara berkembang untuk aspek aksesibilitas.

Menurut Dirjen SDPPI, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kekominfo) memang tengah berupaya mewujudkan target Advokasi Broadband Commission 2025 ITU. “Pada 2025, seluruh negara diharapkan dapat memberikan kebijakan pitalebar universal. Keterjangkauan layanan broadband mendorong setiap orang memiliki akses online, literasi dan keterampilan digital, layanan keuangan digital, e-commerce dan kesetaraan gender dalam mengakses layanan,” paparnya.

Ia memperkirakan semua spektrum frekuensi jaringan 5G yang tersedia pada akhir 2021 akan memacu pertumbuhan PDB menjadi Rp2.874 triliun dan mencapai Rp3.549 triliun di 2035. Terjadi pula peningkatan produktivitas 9,7 juta perkapita di 2030 dan 11,6 juta perkapita di 2035.

Implementasi jaringan 5G di Indonesia diperkirakan bisa menigkatkan investasi sebesar Rp591 triliun pada 2030, dan meningkat menjadi Rp719 triliun di 2035. “Sehingga, diperkirakan ada penambahan peluang kerja 4,6 juta pada 2030 dan 5,1 juta peluang kerja di 2035,” ungkapnya.

Roadmap Digital

Kemkominfo menyiapkan pendekatan holistik dengan menerapkan program prioritas untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui implementasi berbagai inisiatif utama di sektor infrastruktur digital yang bersinergi dengan ekonomi, pemerintah, dan masyarakat.

Dirjen SDPPI Ismail menjelaskan Roadmap Indonesia Digital 2021-2024 memberikan arahan bagi transformasi digital nasional dalam Revolusi Industri 4.0 serta mendukung pemulihan ekonomi nasional. “Roadmap dirancang untuk diimplementasikan secara kolaboratif antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat umum,” jelasnya.

Strategi yang diterapkan mencakup percepatan penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan memperkuat tata kelola data, dan pertukaran data lintas batas. Termasuk memperkuat infrastruktur digital dan komunikasi publik melalui platform digital.

Secara khusus, Ismail memaparkan inisiatif yang menjadi fokus pelaksanaan program Kemkominfo Tahun 2021. Ada empat fokus meningkatkan akses jaringan 4G di daerah tertinggal dengan mempercepat pembangunan BTS dan penggunaan Palapa Ring. Selanjutnya, mendorong pemanfaatan infrastruktur antarpenyelenggara telekomunikasi, meluncurkan jaringan 5G termasuk fiberization dan digitalisasi di perkotaan dan pedesaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Pada 2022 Kemkominfo memperluas program pengembangan start-up lokal. Tahun 2023, mengembangkan Indonesia menjadi Hub Fintech Asia Tenggara. Dan 2024, mendorong adopsi pariwisata digital untuk kebutuhan pemasaran dan pengalaman pelanggan,” papar Ismail.

Sejak 24 Desember 2021 hingga 6 Januari 2022, Kemkominfo memeriahkan Paviliun Indonesia di EXPO 2020 DUBAI. Selain Dirjen SDPPI yang hadir secara virtual, sejumlah pejabat hadir secara langsung dalam diskusi.

Sesi diskusi dengan Tema 5G Implementation, Subkoordinator Penataan Alokasi Dinas Bergerak Darat Direktorat Penataan Sumber Daya Wijanarko Joko Hastyo menyampaikan materi 5G Specgtrum Roadmap in Indonesia. Kemudian, Subkoordinator Harmonisasi Spektrum Frekuensi Radio Antarlembaga Nurmala Dewi menyampaikan 5G Update in Indonesia. Keduanya dipandu oleh moderator Juliana Sandra Prastiwi dari Direktorat Penataan Sumber Daya.

Berikutnya, sesi diskusi bertema IOT Ecosystem and Technology, Wahyu Adi Dana Prasodjo, selaku Koordinator Sertifikasi dan Data Perangkat Pos, Telekomunikasi dan Informatika, dan Anak Agung Gede Oka, selaku Subkoordinator Harmonisasi Standar Perangkat, turut mendiskusikan subtema Standardization and Product IOT in Indonesia. Kedua pejabat dari Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika ini dipandu moderator Merry Octavia, selaku Subkoordinator Kerja Sama Setditjen SDPPI

Selain itu, guna mempertajam diskusi bertemakan IOT di atas, turut juga menjadi pembicara perwakilan dari Asosiasi IOT Indonesia (ASIOTI), yakni Andri Yadi dan Fita Indah Maulani.

Sedangkan sesi diskusi yang mengangkat tema Radio Frequency Monitoring in Indonesia, Renny Kusumaningtyas, selaku Subkoordinator Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Direktorat Pengendalian Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, menyampaikan materi Symphony of Radio Frequency Monitoring in Indonesia.

(Sumber/foto : Andri, Rilis Kominfo)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`