Gandeng Quantum HRM, SDPPI Tingkatkan Kompetensi Pejabat Eselon III

Dirjen SDPPI Ismail memberikan sambutan saat membuka pelatihan manajemen survival yang diikuti para pejabat Eselon III kantor pusat dan UPT Ditjen SDPPI, di Jakarta, yang berlangsung pada 16-18 Mei 2018.

Jakarta (SDPPI) - Dengan menggandeng Quantum HRM Internasional, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI), Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar pelatihan manajemen survival untuk meningkatkan kompetensi seluruh pejabat Eselon III direktorat ini baik di pusat maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT).

Pelatihan tiga hari pada 16-18 Mei 2018 di Jakarta ini dibuka Rabu oleh Dirjen SDPPI Ismail dan diawali dengan laporan Sekretaris Ditjen SDPPI Sadjan, yang mengatakan bahwa pelatihan batch pertama ini diperuntukkan bagi kepala UPT dan pejabat kantor pusat, dengan peserta 20 orang.

Sadjan mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas (capasity building) sumber daya manusia di lingkungan Ditjen SDPPI. “Mudah-mudahan program ini akan berjalan terus sebagai langkah awal dan strategi untuk peningkatan kapasitas SDM di lingkungan Ditjen SDPPI.”

Sesditjen mengharapkan kegiatan ini berjalan dengan baik dan mampu menciptakan pejabat Ditjen SDPPI yang lebih profesional. Tujuan pelatihan ini utamanya untuk mengembangkan kompetensi pejabat, dengan sasaran adalah pejabat Eselon III.

“Mudah-mudahan nanti akan berkembang sampai ke Eselon IV,” kata Sadjan menambahkan.

Dirjen SDPPI Ismail saat membukan acara ini, dalam arahannya menyampaikan bahwa dalam era ekonomi digital saat ini perkembangan teknologi yang pesat telah menimbulkan disruptif teknologi, yang telah membawa perubahan besar dalam bidang transportasi, dan kedepan juga perbankan dan sektor-sektor lainnya.

Ditjen SDPPI harus bisa berkontribusi dalam mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi karena pada dasarnya perkembangan teknologi kedepan semua berbasiskan infrastruktur yang membutuhkan sumber daya yang sekarang dikelola SDPPI, yakni spektrum frekuensi radio.

Dan pengelolaan frekuensi ini, kata Ismail, tidak bisa hanya mengandalkan alat atau perangkat yang bisa usang karena usia atau karena perkembangan teknologi itu sendiri, tapi juga membutuhkan SDM yang punya kompetensi tinggi.

Satu hal yang bisa diandalkan dan bersifat lebih permanen adalah SDM berkompetensi. “SDM merupakan tulang punggung SDPPI kedepan agar tetap bisa survive,” katanya.

Mengakhiri sambutannya, Ismail berpesan agar seluruh peserta memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya, tidak hanya untuk pengembangan organisasi dalam hal ini Ditjen SDPPI, namun juga bermanfaat untuk pengembangan diri.

Kegiatan pelatihan hari pertama diawali dengan pre-test untuk mengukur kompetensi yang telah dimiliki oleh peserta dalam manajemen survival.

Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi bertema “Manajemen Survival – Sense of Crisism: positioning, lingkungan eksternal yang disruption, dinamic organization, sistem SDM, mindset inovator, DNA kreatif, dan knowledge.

Materi perubahan dinamis disampaikan langsung oleh pendiri Quantum HRM Internasional, Pribadiyono.

Baca juga: Pelatihan Manajemen Survival Batch I SDPPI Selesai 18 Mei

(Sumber/foto: Iwan/Rastana)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`