IFaS-Fest 2018: Kompak, Semangat, dan Inovatif

Dirjen SDPPI, Ismail (tengah) berfoto bersama dengan pembicara dan pejabat Eselon II dilingkungan Ditjen SDPPI pada acara IFaS-Fest 2018, Bogor (26/7). IFaS-Fest 2018 merupakan ajang kompetisi inovasi dalam layanan publik itu ditujukan untuk menggali ide-ide kreatif dan inovatif dari para pegawai di lingkungan Ditjen SDPPI.

Bogor (SDPPI) - Suasana kompak, semangat, dan banyak inovasi tergambar jelas dalam IFaS-Fest 2018 Diejen SDPPI, di Bogor, Jawa Barat, pada Kamis siang ketika jajaran direktorat di Ditjen SDPPI memaparkan presentasi program dan capaiannya, yang diikuti kemudian dengan pemaparan para finalis lomba inovasi dari sejumlah satuan kerja di salah satu direkorat di Kementerian Komunikasi dan Informatika ini.

Direktorat Penataan misalnya memaparkan mengenai lima program prioritas pada 2018, kemudian Direktorat Operasi Sumber Daya menyampaikan inovasinya dalam menyiapkan big data dan komitmennya menciptakan Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK/WBBM), yang dihadirkan dengan presentasi menarik menggambarkan sebuah tim sepak bola.

Sementara Direktorat Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika menjelaskan tentang bagaimana inovasi pelayanannya, termasuk aplikasi SIRANI, dan Direktorat Pengendalian mempersembahkan penampilan bernyanyi dan menari, dibawakan puluhan pegawainya, yang telah menyulut semangat kekompakan di Ditjen SDPPI.

Direktur Penataan Sumber Daya Denny Setiawan dalam paparannya mengungkapkan lima program prioritas direktoratnya pada 2018 ini, yakni penambahan spektrum 350 MHz untuk mobile broadband, penyusunan marterplan TV digital untuk mendukung Analog TV Switchover (ASO) dan penataan TV siaran, kemudian penyediaan regulasi terkait migrasi teknologi radio dinas maritim ke digital.

Dua lagi adalah mengenai orbit satelit, yakn pendaftaran filling satelit multifungsi dan terjaganya keberlangsungan slot orbit serta mendorong ketersediaan kapasitas satelit nasional, dan harmonisasi spektrum frekuensi radio, terutama di wilayah perbatasan Indonesia.

Denny menyebutkan, terkait dengan penambahan 350 MHz bandwidth mobile broadband hingga 2019, direktorat yang dipimpinnya telah menetapkan target untuk 2018, yakni dibuatnya regulasi LTE Assisted Access (LAA )di 5.x GHz, tambahan 100 MHz, dan revisi Permen SRD dan WLAN.

Selanjutnya, pembuatan dokumen kebijakan perpanjangan izin seluler 800 MHz, 900 MHz, dan 2.3GHz, juga dokumen kebijakan pembebasan frekuensi dan seleksi 700 MHz dan 2.6 GHz serta pita frekuensi lainnya, serta penyusunan dokumen Spectrum Roadmap tahun 2019 – 2025 untuk 4G/5G.

Direktur Standardisasi PPI Mochamad Hadiyana menyampaikan mengenai sertifikasi alat dan perangkat telekomuniksi berikut inovasi pelayanan terkait hal itu. Ditjen SDPPI melalui Direktorat Standardisasi telah memperbaiki kualitas pelayanannya, mulai dari pemberlakuan pengujian alat perangkat secara mendiri oleh pabrikan, hingga peluncuran aplikasi SIRANI.

Aplikasi SIRANI yang belum lama ini diluncurkan dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi mengenai daftar sertifikat, informasi sertifikasi, balai uji, hingga tarif sertifikasi perangkat.

Tujuan dari standardisasi atau persyaratan teknis sebuah perangkat telekomunikasi, kata Hadiyana, utamanya adalah untuk menjamin keterhubungan dalam jaringan telekomunikasi, mencegah gangguan antaralat telekomunikasi, dan melindungi masyarakat dari kemungkinan kerugian yang ditimbulkan akibat pemakaian alat dan perangkat telekomunikasi.

Hadir juga memberikan pemaparan Mochamad Rusan, Kepala Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) yang menjelaskan mengenai pengujian perangkat dan fasilitas laboratorium pengujian yang dimiliki Ditjen SDPPI.

Setelah pemaparan para direktur yang mewakili satuan kerja di Ditjen SDPPI, sesi IFaS-Fest selanjutnya diisi dengan pemaparan para finalis lomba inovasi. Mereka adalah tim dari Direktorat Operasi yang menyampaikan inovasi mengenai “Paradigma Baru Dalam pengelolaan Data ISR untuk Publik”, lalu “Dashboard Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio” dari Direktorat Pengendalian SDPPI.

Dari Balmon Kelas II Pontianak memaparkan mengenai “e-Gangguan Sistem Informasi Manajemen Penanganan Gangguan Frekuensi Radio”, sedangkan Balmon Kelas I Denpasar menjelaskan mengenai “Sistem Informasi Monitoring Spektrum Frekuensi Radio Guna Mendukung Perizinan Radio Satu Hari”

Pada inovasi kategori program prioritas, Hendro Mulyo Widiyanto memaparkan inovasinya mengenai “Handheld Wireless AP Scanner”, Rizqi Hersyandika mengenai “Smart Meeting Room”, lalu Eka Ayu Puspitaningrum mempresentasikan “SIRANI”, dan Hanna Dwi Yulia soal “Penerapan Manajemen Perkantoran Modern Sebagai Langkah Peningkatan Kualitas SDM”.

Pada sesi Innovation Sharing, SDPPI menghadirkan tiga pembicara yang inspiratif dari kalangan start up, yakni Muhammad Ismail, CEO PT Zahir Internasional, Chelly Triwibowo selaku CEO TukangSayur.co, dan Ditya Rachmawan, COO Aitindo.

Sumber/Foto : hms/iwan

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`