Kuasai Distress Safety System untuk Keselamatan di Laut

Denpasar (SDPPI) – Manfaat utama Teknis Komunikasi Radio Maritim, dalam Global Maritime Distress Safety System (GMDSS), agar setiap kapal yang mengalami kecelakaan dapat meninggalkan jejak, sehingga memudahkan tim pencari dalam mengkoordinasi tempat terjadinya kecelakaan.

“Diharapkan, mereka yang bekerja atau operasional di laut, dapat memberikan informasi atau berkomunikasi kepada Stasiun Radio Pantai tentang kondisi kapal dalam pelayaran,” kata Ketua Tim Kerja Pemeliharaan Infrastruktur Sistem Monitoring Frekuensi Radio dan Konsultasi Publik Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Denpasar Suparja, Selasa (30/8/2022).

Pentingnya komunikasi radio maritim ini disampaikan saat Suparja membuka Bimbingan Teknis Komunikasi Radio Maritim (Distress Safety System) Short Range Certificate (SRC). Tercatat, 52 orang asal sekitar Pelabuhan Benoa, menjadi peserta kegiatan di Ruang Pertemuan Kantor Asosiasi Tuna Longlife Indonesia (ATLI) di Pelabuhan Benoa, Denpasar tersebut.

Balai Monitor (Balmon) Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Denpasar, selaku penyelenggara kegiatan, menghadirkan dua narasumber, Murdana dari Kantor Distrik Navigasi Kelas II Benoa, dan I Ketut Budiana dari Balmon Denpasar sendiri. Keduanya memberikan paparan dan menguji cara peserta berkomunikasi, baik pre test maupun post test, untuk mengetahui tingkat pengetahuan seputar komunikasi radio maritim.

Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Benoa, Kantor Distrik Navigasi Kelas II Benoa, Kantor PPN Pengambengan, Dinas Perhubungan Kota Denpasar, dan Kantor Asosiasi Tuna Longlife Indonesia (ATLI).

(Sumber/Foto : Suparja/Balmon Kelas I Denpasar)