-
Email:
Callcenter_djid@komdigi.go.id -
Call us:
159 -
Webmail:
Surel

- Beranda
- Informasi & Publikasi
- Informasi Terkini
Seputar SDPPI
Peningkatan Kualitas Data Hasil Monitoring, SDPPI gelar BIMTEK Monitoring High Frequency
Tangerang (SDPPI) – Untuk menunjang peningkatan kualitas monitoring perlu Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) melalui Direktorat Pengendalian SDPPI menyelenggarakan Bimbingan Teknis Monitoring High Frequency (HF) untuk meningkatkan wawasan dan skill pegawai.
Kegiatan yang diselenggarakan di Balai Monitor SFR Kelas I Tangerang diadakan secara hybrid. Kegiatan yang diselenggarakan selama 2 hari pada tangga 5 – 6 Juli 2023 ini, dilakukan tidak hanya melalui pemaparan materi kelas, melainkan juga praktik monitoring HF pada stasiun monitoring frekuensi radio MSCK Tangerang.
Andi Faisa Achmad selaku Ketua Tim Kerja Monitoring dan Evaluasi Spektrum Frekuensi Radio dan Alat Perangkat Telekomunikasi menekankan pentingnya monitoring penggunaan spektrum frekuensi radio sebagai bagian dari sistem pengelolaan spektrum frekuensi radio, “Hal ini penting berkaitan dengan pemetaan potensi gangguan spektrum frekuensi radio” sambungnya.
Pada sesi kelas, disampaikan materi terkait Kebijakan ITU di Band HF, Monitoring penanganan gangguan pita HF, Propagasi gelombang radio dan simulasi peramalan frekuensi HF, Informasi peringatan dini (early warning) menggunakan informasi yang disediakan lembaga terkait, misalnya informasi dari Regional Warning Center dari ISES, Informasi/hasil penelitian/update lain mengenai frekuensi HF, teknologi HF terbaru (Kiwi SDR), Teori Komunikasi HF, teori identifikasi dan lokalisir sumber pancaran, bagaimana cara monitoring HF.
“Monitoring spektrum frekuensi radio sebagai mata dan telinga manajemen spektrum frekuensi radio harus dilakukan 24/7”, jelas Gunadi sebagai Narasumber. Selain itu juga disampaikan strategi monitoring frekuensi radio fokus pertama pada pita khusus, kemudian pita berbagi yang telah ditetapkan, pita berbagi yang belum ditetapkan, lalu yang terakhir monitoring lain yang mendesak.
Menurut Gunadi, Salah satu alasan sistem komunikasi radio pita MF-HF masih diandalkan karena terbukti andal terutama untuk kegiatan peperangan dan darurat bencana, sistem adaptif HF masih cukup andal untuk Dinas tetap dan bergerak, wideband HF dengan bandwith 24 Khz mampu mencapai kecepatan data hingga 120 Kbps. Tak hanya Gunadi, Narasumber lainnya, Untung Widodo menyampaikan gangguan dan noise dalam komunikasi radio antara lain gangguan radio, gangguan yang diperbolehkan, gangguan yang dapat diterima dan gangguan yang merugikan.
Selain praktisi, turut hadir Jiyo H. Suwito, peneliti bidang Fisika Magnetosferik & Ionosferik BRIN sebagai narasumber. Dalam materinya dijelaskan gambaran lapisan ionosfer dan perambatan gelombang radio HF dan memandu dalam melakukan simulasi propagasi, “Advanced Stand Alone Prediction System (ASAPS 6.2) atau dengan prediction HF pada website https://sws.bom.gov.au bisa digunakan untuk memprediksi Frekuensi HF” ujarnya kepada peserta.
Hari kedua, UPT Tangerang sebagai koordinator monitoring HF memandu para peserta untuk praktik monitoring HF, pengisian form, dan melakukan identifikasi sinyal termonitor yang tahapannya telah dijelaskan sebelumnya oleh Andreo Yustiantoro (narasumber).
Peserta yang sebagian besar merupakan Pengendali Frekuensi Radio (PFR) di lingkungan UPT Ditjen SDPPI terlihat antusias mengikuti bimbingan teknis. Dengan adanya bimtek ini, diharapkan PFR memiliki pemahaman yang sama dalam melaksanakan kegiatan monitoring HF sehingga kualitas data hasil monitoring dapat lebih akurat dan dapat berbagi ilmu kepada rekan pada satuan kerjanya.
Sumber/Foto: Yulian/Dita, Direktorat Pengendalian SDPPI