Perawatan Grounding System Proteksi Elektrikal Perangkat Monitoring

Dua petugas SFR Kelas II Batam sedang melakukan perawatan dan instalasi ground system pada perangkat Stasiun Monitoring Frekuensi Radio Transportable Site Rinai di Kabupaten Natuna, Riau. Jumat (19/02/2021)

Batam (SDPPI) - Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam melakukan perawatan dan perbaikan instalasi sistem pembumian (grounding system) pada perangkat Stasiun Monitoring Frekuensi Radio Transportable Site Ranai di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

“Kegiatan ini sangat penting dilakukan guna memberikan proteksi keamanan secara elektrikal dan keandalan dalam penggunaan perangkat monitoring spektrum fekuensi radio transportable yang secara fungsional beroperasi kontinyu,” jelas Kepala Balmon Batam Abdul Salam, Jumat (19/02/2021).

Dikatakan, proteksi diperlukan untuk menghindari timbulnya gangguan elektrikal yang diakibatkan kebocoran listrik atau sambaran petir. Di dunia kelistrikan, keberadaan dan kelaikan semua kompenen merupakan hal penting dan memiliki fungsi yang terkait antara satu komponen dan lainnya. Grounding System merupakan satu komponen penting dalam kelistrikan yang menunjang kelancaran serta keberlangsungan aliran listrik secara lebih baik, sehingga alat dan/atau perangkat yang menggunakan catu daya listrik dapat lebih aman dan terjamin pengoperasiannya.

Parameter yang menentukan kualitas dari Grounding System tersebut yaitu nilai ketahanan/keandalan dengan satuan Ohm yang disebut sebagai resistant. Nilai grounding semakin kecil, maka akan semakin bagus kualitas dan fungsi grounding tersebut. Artinya, arus gangguan listrik atau petir dapat lebih cepat menuju bumi tanpa hambatan berarti.

Perawatan Grounding System di Site Ranai, 17 sampai 19 Februari 2021, melalui sejumlah tahapan. Pertama, tim melakukan pengukuran awal untuk melihat dan menentukan nilai parameter yang ada sebelum perbaikan. Berikutnya, tim memeriksa terminal grounding, membersihkan dan mengganti komponen-komponen yang rusak, berupa plat tembaga pada terminal grounding, penggantian baut dan skun kabel.

Tahapan selanjutnya, dilakukan pengukuran ulang untuk memastikan nilai parameter sudah sesuai standar yang ditetapkan (normal). Setelah nilai grounding sudah normal, tim kemudian melakukan uji fungsi perangkat Stasiun Monitoring Frekuensi Radio Transportable Site Ranai, yang dimaksudkan untuk memastikan perangkat transportable tidak mengakami gangguan dan berfungsi baik.

Rangkaian kegiatan perawatan dan perbaikan grounding berjalan lancar dan hasilnya sesuai standar nilai parameter yang dipersyaratkan. “Sebelum diperbaiki nilainya lebih dari 5 Ohm, setelah dibenahi nilai grounding kembali normal yakni kurang dari 2 Ohm, demikian halnya hasil tes fungsi perangkat monitoring spektrum frekuensi radio transportable ditemukenali perangkat terkait berfungsi dengan baik dan normal,” tutup Salam.

Sumber/Foto : Abdul Salam, UPT Batam

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`