Pada hari Jum"at pagi tanggal 30 September 2005, telah berlangsung acara Talk Show di TVRI sebagai salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka 60 Tahun Hari Bhakti Postel. Acara yang dikemas dalam program "Sarapan Pagi" ini berlangsung cukup menarik karena menghadirkan nara sumber khusus, yaitu Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar dan Direktur Utama PT Pos Indonesia Hana Suryana Acara yang berlangsung hanya sekitar 30 menit tersebut dipandu oleh Shahnaz Haque.
Ini bukan merupakan pertama kali bagi Basuki Yusuf Iskandar untuk tampil dalam acara live sejak menjabat sebagai Dirjen Postel pada tanggal 2 Juni 2005. Sebelumnya telah tampil pertama kali secara live pula dalam acara E-Life Style di Metro TV pada tangga 30 Juli 2005 bersama mantan wartawan senior Kompas yang membidangi telekomunikasi Moh. Hendrowiyono dan dipandu oleh pengamat telematika Roy Suryo dengan topik frekuensi 3G. Di luar itu Dirjen Postel telah dua kali mengadakan jumpa pers secara massal, yaitu yang pertama dengan topik kebijakan umum Dirjen Postel, pada tanggal 11 Agustus 2005 di Ditjen Postel, dan yang kedua pada tanggal 31 Agustus 2005 di Depkominfo dengan topik penataan frekuensi seluler 3G. Sebelum acara di TVRI tersebut berlangsung, Dirjen Postel mengatakan bahwa kegiatan public expossure semacam ini akan terus ditingkatkan melalui berbagai media secara intensif sebagai bagian wujud akuntabilitas Ditjen Postel pada kepentingan publik.
Dalam acara Talk-Show di TVRI tersebut, Dirjen Postel lebih banyak ditanyai seputar antisipasi Ditjen Postel dalam menghadapi sejumlah persoalan bidang pos dan telekomunikasi serta seputar carut marutnya industri telekomunikasi. Dirjen Postel sempat menyinggung pula tentang konsekuensi PT Pos Indonesia dalam menghadapi kompetisi industri komunikasi. Sedangkan Dirut PT Pos Indonesia lebih banyak ditanya tentang historis Hari Bhakti Postel, karena secara kebetulan untuk tahun 2005 ini yang mendapat giliran sebagai Ketua Umum Panitia Hari Bhakti Postel adalah Dirut PT Pos Indonesia. Disamping itu ditanya pula tentang isyu di sekitar kontribusi PT Pos Indonesia dalam membantu pemerintah untuk mendistribusikan dana kompensasi BBM.
