Pondasi Transformasi Digital Indonesia, Ditjen SDPPI Tingkatkan Kompetensi Pegawai

Sesditjen SDPPI Wayan Toni Supriyanto memberi sambutan secara daring pada pembukaan Pelatihan Teknologi Wireless (4G/5G), Senin (13/03/2023) yang berlangsung di Wisma PPSDM Ditjen SDPPI Cidokom, Bogor.

Bogor (SDPPI) – Mengemban tugas sebagai pondasi transformasi digital Indonesia Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bekerjasama dengan CAP Solution untuk tingkatkan kompetensi pegawai.

“Ditjen SDPPI mempunyai tugas utama yaitu melakukan manajemen spektrum frekuensi radio, standarisasi perangkat teknologi informasi dan komunikasi, sekaligus sebagai tokoh utama infrastruktur transformasi digital di Indonesia” ucap Sesditjen SDPPI Wayan Toni Supriyanto saat membuka Pelatihan Teknologi Wireless (4G/5G), Senin, (13/03/2023).

Memiliki tugas yang cukup penting, Direktorat Jenderal SDPPI melalui Tim Kerja Manajemen SDM, Organisasi, dan Reformasi Birokrasi bersama dengan CAP Solution mengadakan Pelatihan Teknologi Wireless (4G/5G) diikuti oleh 22 peserta dari kantor pusat dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang diselenggarakan pada 13 s/d 16 Maret 2023 di PPSDM Ditjen SDPPI, Cisarua, Bogor.

Melanjutkan sambutannya, Wayan Toni menjelaskan bahwa Ditjen SDPPI mengemban tugas yang sangat penting yaitu melakukan koordinasi dan diplomasi sebagai administrasi, organisasi internasional dibidang spektrum frekuensi radio.

“Melihat peran yang berat tersebut dibutuhkan pegawai yang memiliki kompetensi khususnya pada pemahaman fundamental sekaligus komprehensif terkait konsep manajemen spektrum frekuensi” jelasnya.

Ia mengingatkan bahwa zaman akan terus berubah dan teknologi akan terus mengikuti zaman, maka dari itu meningkatkan kemampuan adalah suatu keharusan. “Perkembangan teknologi wireless dan potensi penggunaan teknologi baru akan terus berubah-ubah, begitpun dengan peraturan yang mempengaruhi kebijakan penggunaan spektrum frekuensi radio di Indonesia” sambungnya.

Wayan Toni mengingatkan bahwa Ditjen SDPPI memiliki tanggung jawab yang besar untuk memastikan adanya spektrum frekuensi radio yang cukup sebagai layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat dan memberikan manfaat sosial. “Maksimalkan penggunaan frekuensi dan minimalkan gangguan frekuensi, agar apa yang kita kerjakan salama ini bermanfaat” tegasnya.

Hadir sebagai perwakilan sekaligus memberikan sambutan Komisaris CAP Solution Agus Budiyono menyampaikan bahwa sangat penting untuk bisa mengenali dan memahami permasalahan, namun seringkali cara yang digunakan kurang tepat dan pada pelatihan kali ini budaya lama diganti dengan budaya baru. “Masing-masing peserta menghadapi tantangan yang berbeda-beda dan kami nanti akan memfasilitasi segala hal yang dibutuhkan oleh peserta di lapangan” jelasnya. Agus berharap pelatihan kali ini dapat menghasilkan makalah yang relevan dengan masalah yang sering dihadapi. “Saya harap nantinya budaya menulis menjadi budaya baru di Ditjen SDPPI” ucap Agus.

Sebelum menutup sambutannya, Sesditjen SDPPI berharap kepada seluruh peserta khususnya yang selama ini menjadi pengajar pelatihan pembentukan Pengendali Frekuensi Radio dapat dibekali dengan materi yang cukup.

“Nantinya agar ilmu dan wawasannya bisa diteruskan kepada rekan-rekan dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam menyerap ilmu-ilmu yang diberikan oleh para pengajar” tutupnya.

(Sumber/ Foto : Fandi R/Purwadi, Setditjen)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`