(Jakarta, 4 April 2012). Guna turut mensosialisasikan penerapan dan penggunaan layanan konvergensi, Kementerian Kominfo pada tanggal 4 Desember 2014 menyelenggarakan pameran dan diskusi panel layanan konvergensi di Gedung PT Telkom Jakarta. Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Menteri Kominfo Tifatul Sembiring ini dimaksudkan sebagai bagian dari kampanye "Think Convergence" dalam bentuk video conference, pameran dan diskusi panel mengenai berbagai layanan konvergensi. Hadir dalam acara tersebut antara lain Direktur Utama PT Telkom Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama PT Telkomsel Sarwoto, Direktur IT & Suply PT Telkom Indra Utoyo, Staf Ahli Bidang Teknologi Kementerian Kominfo Kamullah Ramli serta perwakilan dari Masyarakat Telekomunikasi.
"Sebagaimana telah dirumuskan dalam kebijakan Kementerian Kominfo, maka tahun 2012 ini adalah eranya dengan target Indonesia Connected 2012. Kemudian pada tahun berikutnya merupakan era yang ditandai dengan konvergensi dalam berbagai layanan ICT dan khususnya telekomunikasi, yang ditandai dengan adanya digitalisasi layanan dan penyelesaia nregulasi yang terkait dengan konvergensi," ujar Menteri Kominfo Tifatul Sembiring. Lebih lanjut dikatakannya, "Melalui pameran dan diskusi panel ini pemerintah ingin mensosialisasilkan berbagai layanan konvergensi yang ada, sehingga sounding awal ini memungkinkan masyarakat akan lebih aware bahwa era konvergensi yang saat ini sudah berlangsung dapat dimaknai secara lebih konkret manfaatnya."
Menurut Tifatul, pemerintah saat ini melihat pelan-pelan penggunaan layanan konvergensi telah tumbuh dan tahun depan diprediksi akan mengalami lonjakan pertumbuhan yang sangat besar, mengingat kebutuhan pasar maupun lifestyle masyarakat Indonesia yang tengah berubah, sehingga saat ini orang memang sering mendengarkan istilah konvergensi tetapi masih belum banyak yang mengetahui apalagi mencoba layanan-Iayanan konvergensi. Pemerintah berharap kegiatan yang digagas Telkom ini dapat semakin mendekatkan layanan konvergensi kepada masyarakat sekaligus dapat menyukseskan program digitalisasi layanan ICT.
Salah satu peserta pameran dan diskusi panel konvergensi adalah PT Telkom yang bersama sejumlah penyelenggara telekomunikasi lainnya telah mengantisipasi kemungkinan lonjakan permintaan layanan konvergensi tersebut, antara lain dengan penggelaran infrastruktur true broadband di seluruh Indonesia. Dalam data resmi pemerintah yang diperoleh dari PT Telkom, pada 2015, Telkom siap menggelar 13 juta homepass, layanan konvergensi sehingga masyarakat dapat dengan mudah menikmati layanan konvergensi ini. Menurut data tersebut, hingga akhir 2011, PT Telkom telah berhasil menggelar tidak kurang dari 1,75 juta homepass sehingga saat ini pun masyarakat sebetulnya sudah dapat melayani berbagai kebutuhan bersifat konvergensi. Berbagai layanan konvergensi yang diberikan oleh sejumlah penyelenggara telekomunikasi tersebut diharapkan juga dapat menumbuh kembangkan kegiatan ekonomi, pasalnya banyak kegiatan bisnis yang bisa diciptakan dari layanan konvergensi ini.
Kementerian Kominfo menaruh apresiasi pada PT Telkom yang telah mengambil inisiatif pada pameran dan diskusi panel "Think Convergence" ini, karena merupakan bukti keseriusan PT Telkom untuk memberikan layanan konvergensi kepada masyarakat melalui edukasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai apa itu teknologi konvergensi dan apa manfaat layanan tersebut, baik bagi keperluan bisnis, hiburan maupun pendidikan. Beberapa produk dan layanan yang terkait dengan teknologi konvergensi PT Telkom akan dihadirkan pada pameran dan diskusi panel konvergensi tersebut, seperti Groovia TV, Bandung Digital Vallen, layanan musik digital Melon, plasa.com. Anak perusahaan Telkom, yakni Telkomsel akan menghadirkan layanan T-Cash, Location Based Advertising (LBA), Mobile Advertising dan Langit Musik.
--------
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo (Gatot S. Dewa Broto, HP: 0811898504, Email: gatot_b@postel.go.id, Tel/Fax: 021.3504024).
Sumber ilustrasi: 1.bp.blogspot.com/-GKhzmoSIzn0/TZR431JJ9cI/ AAAAAAAADSk/aaVT_FsJrxw/s1600/telkom-bisnis-indonesia.jpg.
