Bandung (SDPPI) – Aparatur Sipil Negara (ASN) harus memiliki komitmen untuk memberikan pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Apalagi peran ASN di Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) cukup besar, terkait pengelolaan spektrum frekuensi radio dan standardisasi perangkat telekomunikasi. Peran tersebut tidak lepas dari sisi pelayanan, seperti periizinan spektrum frekuensi radio, standardisasi dan pengujian perangkat komunikasi.
Demikian disampaikan Ketua Tim Kerja Manajemen SDM, Organisasi, dan Reformasi Birokrasi Siti Chadidjah, Senin (05/11/2022), kepada 40 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), peserta Orientation Training CPNS Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Tahun 2022. “Dimanapun teman-teman ditempatkan, pasti terkait dengan nilai berorientasi pelayanan dengan prima, solutif, cekatan, ramah, dan dapat diandalkan, sehingga dapat memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat,” tegas Siti mengawali materi How to Build Adaptability in the Workplace yang bertujuan untuk penguatan karakter dengan core values ASN Ber-AKHLAK, serta membangun kapasitas untuk bekerja secara inklusif dalam kerangka transformasi digital.
Ber-AKHLAK singkatan dari Berorientasi Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Akuntabel dimaksudkan ASN harus penuh tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.
Kompeten melingkupi tiga unsur, yakni memiliki knowledge, skill dan attitude. “Di Ditjen SDPPI, pengembangan kompetensi menjadi prioritas pimpinan, agar bisa menunjang pekerjaan tugas dan fungsi masing-masing,” jelasnya.
Harmonis artinya setiap orang memiliki karakter masing-masing, sehingga tidak bisa memaksakan diri agar orang lain sama, namun semua melakukan penyesuaian, membuka diri, dan membentuk harmonisasi dengan lingkungan pekerjaan. Lalu, loyal yaitu sebagai ASN sudah disumpah sehingga memiliki dedikasi dan loyal terhadap negara dan bangsa sebagai ujung tombak pemerintahan.
Adaptif, berarti harus siap di setiap lingkungan untuk menghadapi ataupun menjadi motor perubahan dengan terus mengasah kreativitas dan berinovasi. Kolaboratif, ASN harus saling membantu, bersinergi, dan terbuka dalam bekerja sama.
Siti berharap peserta orientasi benar-benar bisa menanamkan orientasi pelayanan ASN di kehidupan dan pekerjaan. “Saya harap peserta bisa menerima materi dengan fokus, bisa mengambil kesempatan menyerap ilmu semaksimal mungkin,” pintanya.
Turut hadir Ketua Tim Kerja Umum dan rumah Tangga, Dimas Yanuarsyah mengisi sharing session mengenai lingkup Ber-AKHLAK kepada peserta Orientation Training CPNS berasal dari Satker Pusat (Direktorat dan Sekretariat) dan Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi. Kegiatan ini dilaksanakan di dua tempat, yakni di Pusdikhub Angkatan Darat, Cimahi, kemudian dilanjutkan di Telkom Corporate University Center, Gegerkalong, Bandung.
(Sumber/Foto: Alifa/Intan, Setditjen)
