Manado (SDPPI) – Pemilik dari 14 kapal ikan, yang terjaring dalam operasi penertiban pengguna spektrum frekuensi radio di Kota Manado dan Kabupaten Minahasa, 23 hingga 27 Agustus 2021, membuat surat pernyataan kesanggupan mengurus Izin Stasiun Radio (ISR) kapal mereka.
“Saya harap kepada seluruh pengguna spektrum frekuensi radio untuk tertib dalam mengoperasikan stasiun radio. Bagi pengguna yang terjaring penertiban dapat segera mengurus ISR,” tegas Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Manado Heriyanto, Sabtu (28/82021), saat kenferensi pers di Kantor Balai Monitor Manado.
Dalam kegiatan operasi penertiban kali ini, juga dilakukan penindakan terhadap tiga unit pemancar radio. Sedangkan empat Repeater dan satu Repeater Radio Siaran FM harus dimatikan oleh pemiliknya. Balmon Manado tak segan mengambil tindakan tegas dan terukur dalam melakukan penertiban.
Kegiatan melibatkan berbagai unsur, antara lain Ditreskrimsus Polda Sulut, Polairud Polresta Manado, KSOP Manado, Pengelola Pelabuhan Tumumpa, dan TNI Angkatan Laut. Kegiatan bertujuan mengedukasi para pengguna, khususnya yang digunakan kapal-kapal penangkap ikan. Penertiban juga dimaksudkan untuk mengurangi gangguan frekuensi radio penerbangan, yang kerap dikeluhkan otoritas penerbangan internasional.
Dalam rangkaian penertiban, aparat Balmon Manado juga menginformasikan kemudahan mengurus ISR. Pengurusan dilakukan secara online, dan apabila syaratnya lengkap, dapat terbit dalam jangka waktu satu hari. Sedangkan untuk beberapa layanan, seperti maritime dan penerbangan, pengurusan ISR tidak berbayar.
“Gunakanlah spektrum frekuensi radio dan perangkat telekomunikasi secara bertanggungjawab, agar tidak menimbulkan gangguan,” imbau Kepala Balmon Manado menutup siaran persnya.
Sumber/Foto : Kasno, UPT Manado
