Trilateral Sepakati Registrasi Frekuensi dan Update ASO

Para Ketua Delegasi tiga negara menandatangani kesepakatan persetujuan penting terkait registrasi frekuensi trilateral, penggunaan VHF untuk komunikasi maritim, dan kompilasi persetujuan di pertemuan The 20th Trilateral Coordination meeting between The Republic of Indonesia, Malaysia, and Singapore, (09/11/2022).

Denpasar (SDPPI) - The 20th Trilateral Coordination meeting between The Republic of Indonesia, Malaysia, and Singapore menyepakati persetujuan penting terkait registrasi frekuensi trilateral, penggunaan VHF untuk komunikasi maritim, dan kompilasi persetujuan di pertemuan tersebut.

Demikian disampaikan Nurmala Dewi, Ketua Delegasi Indonesia, melalui pidato penutupnya, Rabu (9/11/2022). “Untuk selanjutnya, masih ada beberapa hal yang perlu diskusi lebih lanjut pada pertemuan selanjutnya,” katanya.

Trilateral Meeting dilaksanakan pada 8-9 November 2022 antara Indonesia, Malaysia, dan Singapura di Denpasar, Bali.

Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI), sebagai bagian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), dua poin yang secara dalam dibahas yakni mengenai Analog Switch Off (ASO) dan mengenai Interferensi 106MHz, pengajuan proposal batasan interfering signal FST 21 dBuv/m di test point Batam.

Dalam forum ini dijelaskan bahwa Indonesia telah memulai ASO di beberapa kota. Lalu, rencananya akan meluncurkan dua high-throughput geostationary satellite, yaitu Satelit Satria-1 dan Hot Backup Satelit dengan total kapasitas 300 Gbps di tahun 2023. Pada Juli 2022 secara resmi Indonesia juga sudah menandatangani Palapa Ring Integration sebagai salah satu proyek strategis nasional, guna menyempurnakan proyek yang telah rampung sebelumnya di tahun 2019.

Penyampaian perkembangan ASO khususnya di Batam, dengan pencapaian per 8 November sebanyak 86% distribusi Set Top Box (STB), yakni sebanyak lebih dari 8000 unit dalam waktu 1 bulan.

Nurmala Dewi selaku pimpinan delegasi Indonesia mengungkapkan tanggapan dari masing-masing delegasi atau perwakilan cukup positif. Mereka tahu bagaimana permasalahan yang terjadi, contohnya butuh waktu dalam distribusi STB, karena Indonesia merupakan negara kepulauan.

Terkait dengan timeline ASO masih menunggu update programnya. “Kita harapkan bisa secepatnya menginformasikan hal tersebut, khususnya yang terkait wilayah perbatasan,” jelas Dewi.

(Sumber/Foto: Veby, Intan, Alifa)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`