Siaran Pers Tanggal 4 Oktober 2005
Turut Keprihatinan Dirjen Postel Terhadap Tragedi Bom Bali di Kuta dan Jimbaran


  1. Sehubungan dengan terjadinya ledakan bom di Bali pada tanggal 1 Oktober 2005 yang menewaskan sejumlah warga negara asing dan WNI serta melukai puluhan warga negara asing dan WNI, maka Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar dan seluruh pejabat beserta staf di lingkungan Ditjen Postel bersama ini menyampaikan keprihatinan yang sangat mendalam terhadap tragedi tersebut serta mengutuk keras tindakan terorisme tersebut sebagai suatu perbuatan yang sangat kejam dan biadab. Kepada seluruh korban yang terkena bom tersebut, Dirjen Postel turut menyampaikan rasa simpati yang sangat dalam dengan harapan semoga do"a dan sikap simpati Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta sejumlah pemimpin dunia dan beberapa tokoh masyarakat dapat meringankan beban penderitaan para korban.
  2. Seketika setelah terjadinya peristiwa ledakan bom tersebut, Ditjen Postel telah berkoordinasi dengan beberapa komunitas dan operator telekomunikasi dengan tujuan untuk turut membantu penanganan masalah tersebut dari aspek kelancaran komunikasi berdasarkan penggunaan fasilitas telekomunikasi yang tersedia. Tindakan dan langkah koordinasi ini perlu dilakukan karena menyadari, bahwa dalam situasi pasca-ledakan yang sangat memprihatinkan tersebut, dapat dipastikan bahwa tingkat komunikasi dengan peralatan telekomunikasi dari dan ke Bali sangat tinggi. Demikian pula di kawasan Bali itu sendiri.
  3. Secara detail untuk sampai saat ini tindakan emergency yang sudah dilakukan oleh beberapa operator telekomunikasi adalah sebagai berikut:
    1. PT Telkom.
      1. PT Telkom melalui Kandatel Bali telah membentuka posko di Kandatel Bali dengan nomor 22354, 7475514, 7475515 dan posko di kantor Divre 7 dengan nomor 869894.
      2. PT Telkom telah memasang pula di RS Sanglah berupa :
        • 4 buah flexi home, 1 line sppedy dan 4 fixed line (nomor hunting 231111/ yang bersifat free local call di luar SLJJ dan SLI 007) di Crisis Centre,
        • 4 buah flexi home di UGD,
        • 3 buah flexi home di Ruang Perawatan,
        • 2 buah flexi home di Pos Polisi untuk koordinasi keamanan,
        • 2 buah flexi home dan 1 fixed line di Kamar Jenazah.
          Selain dari pada itu di RS Sanglah juga telah dipasang 4 fixed line di Crisis Centre (dengan nomor 231111 hunting) yang bersifat free local call, di luar SLJJ dan SLI 007 yang tersedia.
      3. Sedangkan di Kuta Square telah dipasang 2 flexi untuk koordinasi keamanan, yang bersifat free local call di luar SLJJ dan SLI 007.
      4. Adapun di Jimbaran berupa pemasangan 2 flexi untuk koordinasi keamanan, yang bersifat free local call di luar SLJJ dan SLI 007.
      5. Selain dari itu, PT Telkom juga menambah E1 untuk destinasi Surabaya (2 E1) dan Jakarta (12 E1); monitoring occupancy trafficy (baik yang incoming/outgoing); penyidikan nomor telefon yang dicurigai (bekerjasama dgn Polda Bali); dan juga pemasangan 2 line telefon dan 1 line fax untuk Media Centre di Hotel Inna Bali Beach.
    2. PT Indosat
      1. PT Indosat menyediakan beberapa telepon selular Matrix untuk komunikasi domestik dan internasional di RS Sanglah. Fasilitas tersebut bersifat gratis bagi korban dan keluarganya. Selain itu, disediakan pula telepon selular Matrix gratis di kantor area Indosat di Tuban, Kuta, yang sering digunakan oleh para wartawan berkomunikasi mengirim berita ke kantornya, baik wartawan lokal maupun asing.
      2. PT Indosat juga sediakan fasilitas layanan internet (Indosatnet) di kantor area Indosat tersebut secara gratis yang umumnya digunakan oleh para relawan dari Indonesia maupun luar negeri.
      3. Di kantor area Indosat juga mengadakan fasilitas transmisi televisi, yang digunakan oleh para broadcaster dalam negeri dan luar negeri untuk mengirimkan berita2 televisi, termasuk siaran-siaran langsung, sehingga tragedi bom Bali tersebut dapat disaksikan oleh masyarakat Indonesia dan internasional.
      4. Selain itu untuk menjamin kelancaran trafik telepon selular, PT Indosat juga telah menambah kapasitas BTS di sekitar bencana di Kuta, sehingga tidak terjadi stagnasi komunikasi bagi pelanggan selular Indosat.
    3. PT Telkomsel
      1. PT Telkomsel telah setting halfrate di semua BTS di Bali, sehingga kapasitas per BTS dapat meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah penggunaan hubungan seluler secara mendadak. Tindakan ini layaknya menambah pintu gerbang toll di jalan toll. Traffic terus meningkat, sehingga link antara BTS-BTS ke controller dan MSC juga ditingkatkan.
      2. PT Telkomsel juga melakukan service care yaitu membuka posko FasTel lengkap dengan voucher starterpack dan perangkat HP untuk kirim SMS dan berita singkat.
    4. PT Excelcomindo
      PT Excelcomindo menyediakan beberapa fasilitas telefon di RS Sanglah untuk yang bersifat gratis korban dan keluarganya.
    5. ORARI dan RAPI
      ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia ) dan RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia ) Bali menyediakan saluran khusus di band frekuensi tertentu untuk koordinasi keamanan dan kemanusiaan.
  4. Searah dengan terus berlangsungnya proses penyelidikan terhadap tragedy bom Bali , Ditjen Postel melalui Balai Monitoring Frekuensi Radio dan Orbit Satelit di Bali beserta beberapa operator telekomunikasi terus melakukan berkoordinasi dengan TNI maupun POLRI untuk melakukan monitoring frekuensi radio bagi tujuan pelacakan sejumlah komunikasi yang layak dicurigai.

Kepala Bagian Umum dan Humas,

Gatot S. Dewa Broto
HP: 0811898504
E-mail: gatot_b@postel.go.id
Website: www.postel.go.id

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`