Senggigi (SDPPI) – Kegiatan internasional sepanjang tahun banyak berlangsung di Pulau Lombok, sehingga sebagai tuan rumah, masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) harus memiliki pemahaman yang memadai terkait penggunaan spektrum frekuensi radio (SFR) dan perangkat telekomunikasi.
“NTB saat ini sedang dikenal dunia dengan gelaran event-event internasional," kata H Wirajaya Kusuma, Staf Khusus Gubernur NTB Bidang Sosial Kemasyarakatan, saat membuka kegiatan sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat tentang penggunaan SFR, Selasa (31/5/2022).
Melalui siaran persnya, Balai Monitor SFR Kelas II Mataram menyampaikan sosialisasi di Senggigi Kabupaten Lombok Barat ini mengangkat tema Tertib Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Perangkat Telekomunikasi untuk Menunjang Iklim Investasi di Nusa Tenggara Barat. Sekitar 100 peserta hadir, yang terdiri para pengguna frekuensi radio dan civitas pendidikan di Pulau Lombok.
Menurut Wirajaya Kusuma, yang hadir mewakili kepala daerah, diperlukan terobosan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat pasca bencana yang melanda NTB beberapa waktu silam. “Ditambah dengan adanya pandemi, sehingga memerlukan cara baru untuk berkomunikasi dengan dunia luar dimana NTB,” ujarnya.
Narasumber yang dihadirkan dalam sosialisasi adalah Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik NTB Najamuddin Amy, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu NTB yang diwakili Analis Layanan Perizinan Lalu M Zainal Hadi, serta Kepala Balai Monitor SFR Kelas II Mataram Kasno.
Kepala Balmon Mataram menjelaskan SFR merupakan sumber daya alam yang sangat strategis dan bernilai ekonomis, sehingga harus dikelola dengan baik, agar dapat dipergunakan dan dimanfaatkan untuk meningkatkan hajat hidup masyarakat.
Pemanfaatan frekuensi radio yang tertib akan meminimalkan terjadinya gangguan frekuensi radio. Selain itu, pemanfaatannya juga dapat mendukung tumbuhnya iklim investasi di NTB. “Gunakanlah SFR dan Perangkat Telekomunikasi secara tertib dan bertanggung jawab,” pesan Kasno.
Sumber/Foto : Kasno, Balai Monitor SFR Kelas II Mataram
