Bogor (SDPPI) - Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI), Kemkominfo, pada Senin (16/7) memulai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Teknis Pengelolaan Arsip Dinamis yang akan berlangsung dari 6 hingga 10 Agustus 2018 di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Ditjen SDPPI di Cidokom, Cisarua, Bogor.
Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian Ditjen SDPPI Hasyim Fiater dalam laporannya mengatakan bahwa Latar belakang diselenggarakannya diklat ini adalah meningkatkan manajemen pengelolaan arsip di lingkungan Ditjen SDPPI serta menjalankan arahan Dirjen SDPPI terkait dengan Capacity Building para pegawai Ditjen SDPPI.
Maksud dan tujuan kegiatan ini utamanya guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di bidang kearsipan, sehiingga tercipta implementasi kearsipan yang baik. Para peserta diharapkan dapat memberkan kontribusi bagi organisasai untuk mencapai efektivitas dan efisiensi kerja bidang kearsipan.
Diklat kearsipan ini diikuti 30 orang yang terdiri dari 23 pegawai kantor Kantor pusat Ditjen SDPPI, 2 Pegawai Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), 2 Pegawai dari Balai Monitor Kelas I Jakarta, 2 orang dari Balai Monitor Kelas I Tangerang dan 1 orang dari Balai Monitor Kelas I Bandung.
Hasyim mengharapkan ke depan petugas kearsipan dari semua UTP Ditjen SDPPI di berbagai daerah bisa mengikuti pelatihan seperti ini.
Kepala Biro Umum Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Multi Siswati dalam sambutannya mengatakan bahwa diklat ini merupakan keinginan untuk mengembangkan SDM dalam khususnya terkait bagaimana mengelola arsip dengan baik.
Menurutnya, ANRI saat ini juga sedang menggalakkan program Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip. Diharapkan dengan adanya penambahan pengetahuan pada diklat ini, para peserta bisa menyelaraskan diri sehingga program pemerintah yang dijalankan oleh Kemenpan bisa berjalan dengan baik.
Dalam kesempatan sama Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemenkominfo Usuluddin berharap seluruh peserta bisa memahami benar pemanfaatan arsip itu dan solusi apa yang nanti bisa dicari jika timbul masalah dalam mengelola kearsipan.
“Saya rasa teman-teman ini adalah sebagai Sumber Daya Manusia yang bergerak di bidang perencanaan sampai kepada eksekutor terkait arsip yang ada di lingkungan Ditjen SDPPI. Saya harap teman-teman selama 5 hari ini bersabar di sini, tolong nanti diperbanyak diskusinya, pelatihan itu lebih banyak interaksi karena yang ingin dicapai adalah keterampilan,” katanya.
Usuluddin pun kemudian secara resmi membuka diklat teknis pengelolaan arsip ini, sebelum kemudian bersama Multi Siswati dan Hasyim Fiater menyematkan tanda peserta secara simbolis kepada perwakilan peserta diklat.
(Sumber/foto: Iwan)
