Pada hari Selasa (27/9/2005), Ditjen Postel bersama dengan segenap komunitas pos dan telekomunikasi telah memperingati Hari Bhakti Postel yang ke-60. Peringatan tersebut merupakan momen tahunan yang bersifat historis dan heroik, karena pada tanggal 27 September 1945 Angkatan Muda PTT dengan gagah berani telah berhasil merebut kembali Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon dari kekuasaan Jepang. Keberhasilan tersebut telah menjadi tonggak sejarah dan merupakan titik awal diperingatinya Hari Bhakti Postel setiap tahunnya.
Hari Bhakti Postel ke-60 yang kembali dipusatkan di bekas Gedung Kantor Pusat PTT (Gedung Sate) di Jl. Cilaki, Bandung ini, terasa istimewa karena diperingati secara sederhana. Keistimewaan ini juga terlihat dari kehadiran Sofyan A. Djalil (bertindak sebagai inspektur upacara) dan Basuki Yusuf Iskandar, yang baru pertama kali menghadiri peringatan Hari Bhakti Postel sejak keduanya dilantik masing-masing sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika dan Dirjen Postel, termasuk seluruh tokoh sesepuh PTT yang masih hidup, para mantan pimpinan PTT dan Ditjen Postel, seluruh jajaran pimpinan Ditjen Postel. Tampak hadir pula dalam kesempatan tersebut, Dirut PT Pos Indonesia (selaku ketua umum panitia Hari Bhakti Postel 2005), Dirut PT Telkom, Dirut PT Telkomsel, Dirut PT Bakrie Telecom dan lain-lain.
Hal lain yang membedakan puncak upacara Hari Bhakti Postel tahun ini adalah dengan ditandatanganinya sejumlah Nota Kesepahaman Bersama (Memorandum of Understanding/MoU) antara yang melibatkan sejumlah operator dan perusahaan tertentu lainnya, antara lain PT Pos Indonesia, PT Indosat, PT Telkomsel, PT Panin Life Tbk, PT Bakrie Telecom, PT Sampoerna Investama, dan Detik.Com. Selain itu, keinginan yang besar untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan di bidang pos dan telekomunikasi, terlihat juga dengan diberikannya penghargaan dari Menteri Komunikasi dan Informatika kepada beberapa orang dari komunitas Postel yang dianggap berprestasi dan berdedikasi tinggi dalam peningkatan kinerja dan pelayanan di bidang pos dan telekomunikasi. Penandatangan berbagai MoU dan pemberian penghargaan dari Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut, pada dasarnya bertujuan untuk semakin meningkatkan kinerja dan pelayanan di bidang pos maupun telekomunikasi pada khususnya, dan bidang telematika pada umumnya.
