Ditjen SDPPI Beri Perhatian Khusus Kondisi Perbatasan

Irawati T Priyanti, Kepala Sub Direktorat Harmonisasi Teknik Spektrum, memaparkan kondisi penyiaran di perbatasan pada Working Group (WG) bidang seluler dan penyiaran (26/5).

Yogyakarta (SDPPI) - Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) memberikan perhatian khusus kepada kondisi penyiaran di wilayah perbatasan, terbukti dengan ditempatkannya masalah itu sebagai salah satu poin utama pembahasan di kelompok kerja (working group) dalam Lokakarya SDPPI 2016 di Yogyakarta, Kamis (26/5).

Irawati T Priyanti, Kepala Sub Direktorat Harmonisasi Teknik Spektrum, mengungkapkan bahwa di daerah perbatasan kondisinya sekarang didominasi oleh kegiatan penyiaran dari negara tetangga. Penyiaran dari negara tetangga lebih dominan karena daya pancar frekuensi radio mereka lebih kuat dibanding siaran lokal.

Selain itu, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Monitor Spektrum Frekuensi Radio di lapangan juga menemukenali terjadinya co-channel di beberapa daerah dan juga kanal yang berdekatan sehingga mengakibatkan terjadinya gangguan (interfensi).

Meyikapi hal tersebut, Working Group bidang Seluler dan Peyiaran yang diketuai oleh Hari Prasetyo, Kepala Bali Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Jakarta, membahas secara khusus hal itu untuk merumuskan upaya-upaya mengatasi masalah penyiaran di perbatasan tersebut.

Selama ini persoalan itu disampaikan dan dibahas oleh Task Force yang secara rutin mengadakan pertemuan tiga negara (Trilateral Meeting: Indonesia – Malaysia – Singapura) untuk membicarakan permasalahan spektrum frekuensi secara umum, berkoordinasi untuk menurunkan daya pancar dan yang tidak kalah penting adalah berkoordinasi dengan lembaga terkait disamping koordinasi internal di Kemenkominfo sendiri.

Dengan upaya-upaya tersebut diharapkan masyarakat di perbatasan dapat menikmati siaran nasional dengan baik tanpa ada interferensi frekuensi dari negara tetangga. Upaya itu tentu saja dibarengi dengan pembangunan Radio Siaran yang dampaknya dapat menumbuhkan semangat nasionalisme masyarakat di perbatasan.

Lokakarya Ditjen SDPPI yang berlangsung dua hari ini diakhiri dengan penyerahan hasil pembahasan dari masing-masing ketua Working Group (WG), yang selanjutnya akan menjadi rekomendasi hasil lokakarya dan akan disampaikan sebagai rencana kerja dan bahan pengambilan kebijakan Ditjen SDPPI kedepan.

Kegiatan Lokakarya Ditjen SDPPI 2016 ditutup secara resmi oleh Sekditjen SDPPI, Sadjan.

(Sumber/Photo : Setditjen SDPPI)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`