Kemkominfo Gandeng SpaceX Siapkan Hot Backup Satelite

Dirjen SDPPI Ismail mendampingi Menteri Kominfo dalam kunjungan ke salah satu vendor telekomunikasi di Amerika Serikat .

Los Angeles (SDPPI) – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat guna memastikan progres dan kemajuan pembuatan satelit Hot Backup Satelite (HBS) untuk Indonesia di Boeing SpaceX dan Hughes Network System.

Dalam pertemuan dengan Executive Vice President and General Manager, International Division HNS Ramesh Ramaswamy, Menkominfo Johnny G Plate memastikan HNS menyiapkan perangkat ground station. "HNS menyiapkan dan akan menginstalasi 20 ribu terminal bagi layanan publik untuk sekolah, puskesmas, kantor desa, pos perbatasan TNI dan pos polisi mulai 2022. Pengerjaannya secara simultan agar sesuai dengan peluncuran dan operasi satelit," ujar Menkominfo.

President of Boeing Commercial Satellite International System Ryan Reid mengatakan perusahaannya menyediakan teknologi satelit termimutakhir yang fleksibel dalam penyediaan data berkecepatan tinggi. "Teknologi ini memungkinkan satelit Boeing mencakup geografi dan populasi Indonesia," katanya.

Pada kesempatan itu, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kemkominfo Ismail menerangkan teknologi satelit ini merupakan pilihan paling tepat untuk mengatasi permasalahan pemerataan akses internet bagi negara yang bentang wilayahnya berkepulauan seperti Indonesia ini.

"Dengan satelit, titik-titik terpencil dapat dijangkau dengan relatif mudah dan merata. Teknologi satelit melengkapi berbagai penyediaan infratruktur akses sinyal dan internet yang telah dibangun Kementerian Kominfo seperti jaringan tulang punggung internet berkecepatan tinggi dan ribuan BTS 4G di daerah Terdepan, Terluar, dan tertinggal (3T)," katanya.

Ismail juga mengungkapkan bahwa kapasitas satelit yang dibutuhkan Indonesia setidaknya membutuhkan sekitar 1tb/scnd, karena negara ini merupakan negara kepulauan sehingga hampir tidak mungkin mengandalkan koneksi fiber optic untuk mengcover seluruh wilayah di tanah air khususnya di pelosok dan perbatasan negara.

Jadi, sambung Ismail, kebutuhan terhadap satelit itu sangat wajib di Indonesia dan ini merupakan komplementeri dari jaringan infrastruktur yang bersifat tersitrial seperti kabel optic.

Fokus Kemkominfo kedepannya ingin seluruh pelosok tanah air terutuma layanan publik dapat terjangkau dan memiliki koneksi yang memadai. Kapasitas ini nantinya tidak hanya terkoneksi saja ke internet tapi juga dengan kualitas broadband dan harus ada peningkatan sesuai dengan kebutuhan dari tahun ke tahun yang akan semakin meningkat.

Program HBS direncanakan memulai konstruksinya tahun 2022 ini dan akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2023. Diharapkan pada kuartal keempat tahun 2023 sudah dapat beroperasi melayani masyarakat.

Dalam kunjungan ini Menkominfo didampingi oleh Dirjen SDPPI Ismail, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Usman Kansong, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kemkominfo Anang Latif, dan Direktur Utama Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso.

Selain mengunjungi Boeing, SpaceX dan Hughes Network System, rombongan juga mengunjungi Qualcomm, Cisco, Maxar, dan Meta.

(Sumber/Foto : Fandi R/ Siaran Pers Kominfo)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`