Siaran Pers No. 24 /DJPT.1/KOMINFO/II/2006
Komitmen Indonesia Untuk Menjadi Tuan Rumah APRICOT 2007 di Bali


  1. Setelah memperjuangkannya selama lebih dari 4 tahun, lewat 3 kali mencoba mengikuti proses lelang, Indonesia akhirnya dipercaya untuk menjadi tuan rumah APRICOT yang direncanakan akan berlangsung pada tahun 2007 di Bali. APRICOT (Asia Pacific Regional Internet Conference on Operational Technlogies ) adalah ajang bertemunya ‘jago-jago" internet dari kawasan Asia Pasifik untuk berbagi ilmu. Selama 10 hari penyelenggaraan, peserta dapat mengikuti workshop, tutorial, conference, dan berbagai meeting yang sarat dengan hal-hal yang terkait dengan teknologi pengoperasian Internet.
  2. APRICOT sudah berlangsung sejak tahun 1996, berlangsung setiap tahun dengan lokasi berpindah-pindah negara. Dari sekitar 40-an negara di Asia Pasifik yang rutin mengikuti APRICOT, rata-rata hadir 700-an peserta. Di Taiwan tahun 2003 bahkan dihadiri oleh lebih dari 1000 peserta. Dua sasaran utama yang ingin dicapai adalah pertama, menyebarkan dan berbagi pengetahuan yang dibutuhkan untuk kestabilan dan pengembangan pengoperasian Internet di kawasan Asia Pasifik. Kedua, membangun kelompok minat yang saling memberi dukungan dan berkesinambungan sepanjang tahun.
  3. APRICOT 2007 menjadi sangat penting bagi Indonesia karena pengoperasian dan penggunaan Internet masih jauh dari harapan dan perlu didorong dengan serius untuk peningkatannya. Lewat ajang ini ratusan ISP ( Internet Service Provider )engineer dan corporate IT staff berkesempatan mendapatkan pengetahuan dan menimba pengalaman dari orang lain yang lebih ahli, dengan biaya yang lebih terjangkau dibandingkan mengikutinya di luar negeri. Disamping itu, karena mendatangkan ratusan peserta dari luar negeri, tentu membawa dampak positif bagi dunia pariwisata Indonesia dan mendatangkan devisa bagi negara.
  4. Dalam 10 tahun berlangsungnya APRICOT, Indonesia belum sekalipun pernah berkesempatan menjadi tuan rumah. Dalam 2 kali mengikuti lelang, Indonesia selalu belum dipercaya karena menyangkut masalah keamanan. Bahkan setelah tahun 2005 yang lalu ditunjuk sebagai pemenang untuk tahun 2007 pun, dalam setahun terakhir ini Indonesia masih disorot soal yang sama. Soal keamanan ini juga yang akan dibicarakan kembali pada pertemuan di sela acara APRICOT 22 Februari – 3 Maret 2006 di Perth, Australia, dengan Management Committee APRICOT. Pertemuan akan berlangsung tanggal 27-28 Februari 2006. Delegasi Indonesia pada pertemuan tersebut akan terdiri dari unsur pemerintah (dalam hal ini dari Departemen Komunikasi dan Informatika), dari asosiasi penyelenggara jasa internet APJII, dan dari praktisi Internet. Secara bersama bahu-membahu, seluruh stake-holder di Indonesia harus berusaha agar penunjukan ini tidak terlepas lagi dari tangan Indonesia, sehingga APRICOT 2007 yang dijadwalkan tanggal 21 Februari – 2 Maret 2007 tetap berlangsung di Bali.
  5. Oleh karenanya, mengingat Australia (yang minggu depan akan menjadi tuan rumah APRICOT 2006 di Perth – Australia) pada beberapa hari terakhir ini mencoba melakukan kampanye untuk menghalangi Indonesia menjadi tuan rumah APRICOT 2007 di Bali, Indonesia tetap berupaya keras untuk memperjuangkan hak yang sudah di peroleh Indonesia. Sebagaimana diketahui keberatan Australia semata-mata dikaitkan dengan travel warning yang masih diterapkan oleh Pemerintah Australia . Alasan tersebut tidak dapat diterima oleh Indonesia , karena sejak peristiwa bom Bali I dan II sudah cukup banyak konferensi internasional yang berlangsung di Bali dan sejauh ini tidak ada ancaman teroris terhadap berbagai kegiatan internasional tersebut mengingat Pemerintah Indonesia sudah selalu berusaha menerapkan sistem keamanan yang sangat ketat.

Kepala Bagian Umum dan Humas,

Gatot S. Dewa Broto

HP: 0811898504

e-mail: gatot_b@postel.go.id ; dbroto@yahoo.com

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`