Jakarta (SDPPI) - Sebagai ujung tombak penghimpun Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) bidang frekuensi radio dan sertifikasi perangkat telekomunikasi di Kementerian Kominfo, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika hadir dalam Budget Execution Expo 2018, sebuah pameran finansial yang diselenggarakan Kementerian Keuangan.
Sesuai dengan nama pamerannya, Ditjen SDPPI dalam kesempatan itu menyosialisasikan dan memaparkan seputer PNBP bidang frekuensi, sekaligus menginformasikan capaian-capaian beberapa tahun terakhir kepada para pengunjung.
“PNBP yang ditargetkan pemerintah kepada Ditjen SDPPI dari tahun ke tahun terus meningkat dan semua selalu terlampaui,” kata seorang petugas informasi di Stand Kominfo pada Budget Execution Expo 2018, Rabu.
Berdasarkan data realisasi BNBP Ditjen SDPPI, grafiknya menunjukkan selalu meningkat selama kurun waktu 2013 hingga 2017.
Pada tahun 2017, dari target yang dibebankan kepada Ditjen SDPPI dan sesuai ketetapan APBN 2017 yang sebesar Rp13 triliun, realisasinya jauh melampaui target yakni mencapai Rp16 triliun atau 128 persen dari target.
Sementara untuk tahun 2018, Ditjen SDPPI menargetkan mampu menghimpun PNBP senilai Rp14,6 triliun, lebih besar Rp1 triliun dibanding target 2017, yang bersumber dari Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi radio sekitar Rp14,558 triliun dan biaya sertifikasi alat/perangkat telekomunikasi diperkirakan Rp74 miliar.
Pameran sehari Budget Execution Expo yang diselenggarakan dalam serangkaian rakornas pelaksanaan Anggaran Kementerian/Lembaga 2018 ini dilangsungkan di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, dan diikuti peserta dari kementerian dan lembaga negara serta sektor perbankan.
Sumber/Foto: gat/rastana
