200 ISR dan 750 Izin Perangkat Diberikan SDPPI Untuk Fasilitasi MotoGP Mandalika

Tim Monitoring Ditjen SDPPI yang terlibat pada event MotoGP Mandalika dari Balai Monitor Kelas II Mataram, Balai Monitor Kelas I Makassar, Balai Monitor Kelas I Yogyakarta, Balai Monitor Kelas I Surabaya, Balai Monitor Kelas I Palembang, Balai Monitor Kelas II Bengkulu, dan Loka Monitor Pangkal Pinang.

Lombok (SDPPI) – Kompleksnya penggunaan perangkat berfrekuensi yang digunakan oleh riders MotoGP, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) berikan izin masuk sementara.

“Kementerian Kominfo memberikan izin masuk perangkat kurang lebih 750 perangkat dan 200 Izin Stasiun Radio (ISR) sementara, agar event MotoGP Mandalika ini dapat berjalan lancar tanpa adanya gangguan” ucap Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail dalam Konferensi Pers di Media Center Sirkuit Mandalika, Sabtu (14/10/2023).

Dirjen SDPPI mengungkapkan bahwa, Penggunaan SFR memang sangat diperlukan dalam penyelenggarakan event berskala besar. “Dalam penyelenggaraan MotoGP, SFR biasanya digunakan untuk komunikasi antar tim pembalap, komunikasi tim dorna atau promotor, broadcasting, wireless kamera, helicam, data telemetri, hingga komunikasi penyelenggara lokal” jelasnya.

MotoGP Mandalika merupakan kali ke-2 di Indonesia dan juga selama setahun ini Direktorat Jenderal SDPPI sudah melakukan beberapa kali pengawasan terhadap event internasional yang berlangsung selama tahun 2023. “mulai dari WSBK, F1 Power Boat, hingga KTT ASEAN dan yang terakhir KTT AIS di Bali, semua kita kawal agar event tersebut dapat berjalan dengan lancar dan kita sudah mempunyai pengalaman itu” kata Ismail.

Namun, event MotoGP terbilang cukup rumit karena perangkat yang digunakan oleh penyelenggara dan tim pembalap memiliki sensitivitas yang luar biasa ditambah banyaknya jenis perangkat membuat tim monitoring Ditjen SDPPI harus lebih ekstra dalam bertugas.

“Kita pastikan semua sudah berjalan dengan lancar dan jangan sampai ada gangguan selama event MotoGP Mandalika berlangsung karena ini merupakan wajah Indonesia di mata dunia” ucapnya.

Lebih lanjut Ismail menjelaskan bahwa Ajang MotoGP Mandalika, Lombok, Indonesia menjadi event internasional yang penting bagi masyarakat maupun negara. Penanganan dilakukan jauh hari sebelum event dimulai untuk meminimalisir kendala yang kemungkinan dapat terjadi. “Untuk mengantisipasi kita siapkan tim monitoring dari beberapa Balai Monitoring yang dikomandoi Direktorat Pengendalian SDPPI untuk mengawasi jauh sebelum event dimulai” jelasnya.

Adapun Tim Monitoring Ditjen SDPPI yang terlibat pada event MotoGP Mandalika dari Balai Monitor Kelas II Mataram, Balai Monitor Kelas I Makassar, Balai Monitor Kelas I Yogyakarta, Balai Monitor Kelas I Surabaya, Balai Monitor Kelas I Palembang, Balai Monitor Kelas II Bengkulu, dan Loka Monitor Pangkal Pinang.

(Sumber/ Foto : Fandi R/ Alifa, Setditjen)


Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`