Badai Seroja, Kemkominfo Jaga Konektivitas Wilayah NTT dan NTB

“Terkait bencana yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), kami sudah monitoring terhadap kondisi infrastruktur TIK di wilayah-wilayah tedampak badai Seroja,” ucap Menkominfo Johnny G Plate di ruang Media Center Kemkominfo, Jakarta Pusat,didampingi Dirjen SDPPI Ismail,  Selasa (6/4/2021).

Jakarta (SDPPI) – Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan monitoring terhadap kondisi infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di wilayah terdampak siklon tropis Seroja.

“Terkait bencana yang terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB), kami sudah monitoring terhadap kondisi infrastruktur TIK di wilayah-wilayah tedampak badai Seroja,” ucap Menkominfo Johnny G Plate di ruang Media Center Kemkominfo, Jakarta Pusat, Selasa (6/4/2021).

Cuaca ekstrem yang terjadi di NTB dan NTT pekan lalu, siklon tropis Seroja berdampak di delapan wilayah, antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, dan Alor.

Hasil monitoring yang telah dilakukan bahwa ada 98 Base Transceiver Station (BTS) yang terdampak di Nusa Tenggara Timur dan 4 Base Transceiver Station (BTS) di Nusa Tenggara Barat.

“Di provinsi Nusa Tenggara Timur sendiri yang telah dimonitoring ada sekitar Base Transceiver Station (BTS) yang terdampak, dari sekitar 2300 Base Transceiver Station (BTS) yang ada, yang mengakibatkan listrik padam dan beberapa menara terganggu,” kata Menkominfo.

Johnny bersyukur, dikarenakan ada standby genset di lokasi kejadian. “Standby genset ini berfungsi untuk menghidupkan kembali layanan sambil menunggu pasokan listrik dari PLN,” ungkapnya.

Lebih lanjut Menkominfo menyampaikan, bahwa di Nusa Tenggara Barat sendiri di Kabupaten Bima ada 4 Base Transceiver Station (BTS) yang terkena imbas dari 600 lebih Base Transceiver Station (BTS) di Kabupaten Bima. Tetapi itu sudah teratasi dan telah berfungsi kembali.

Menkominfo menegaskan KemKominfo terus melakukan monitoring agar apa saja yang terdampak bisa cepat dilakukan perbaikan agar komunikasi ditempat kejadian dengan dipusat tidak terputus.

Tetapi ia juga menjelaskan bahwa dampak yang terjadi sangat besar maka dari itu layanan yang dapat digunakan masih sangat terbatas untuk kepentingan komunikasi dan sambil secara bertahap akan dilakukan pemulihan.

“Ini merupakan bencana yang luar biasa dan menimpa area yang cukup luas dan berdampak pada hampir seluruh aspek kebutuhan masyarakat maka dari itu perlu penanganan yang serius, Presiden Jokowi sudah menginstruksikan kepada seluruh jajaranya untuk mengambil kebijakan darurat terkait bencana yang terjadi di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Bara ini,” katanya.

Kominfo sendiri telah memonitoring agar layanan telekomunikasi tidak terputus karena merupakan tulang punggung utama, “telekomunikasi jangan sampai terputus dan harus tetap dapat digunakan dengan baik” tutupnya.

Hadir mendampingi Menteri Kominfo Johnny G Plate, Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail, Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Anang Latif, Ditektur Penataan Sumber Daya Denny Setiawan dan staf terkait.

Sumber/ Foto : Fandi R (Setditjen)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`