LATGAB NASIONAL OBSERVASI PENDUDUKAN SPEKTRUM

Observasi Denpasar

Dalam rangka peningkatan kapasitas fungsional pengendali frekuensi radio (FPFR), Direktorat Pengendalian mengadakan Latihan Gabungan Nasional yang dilaksanakan pada tanggal 20 sd 21 April 2016 dengan mengambil tema “Upaya peningkatan kompetensi petugas pengendali dalam hal observasi pendudukan spektrum’.

Bertempat di Jakarta, Direktur Pengendalian SDPPI, Dr. Dwi Handoko, menekankan pentingnya latihan gabungan ini untuk meningkatkan kompetensi FPFR dalam bidang observasi pendudukan spektrum, optimalisasi perangkat SMFR yang telah terpasang, serta untuk ke depannya membentuk basis data pengukuran yang dapat dimanfaatkan dalam siklus managemen Spektrum Frekuensi Radio.

Latihan gabungan ini dilaksanakan di 3 lokasi, yaitu Makasar, Denpasar dan Palembang. Pada masing-masing lokasi didampingi oleh fasilitator UPT Monitor tertentu yang khusus dipersiapkan sebelumnya oleh Tim Direktorat Pengendalian SDPPI. Lokasi Makasar di ikuti oleh UPT Monitor Manado, Gorontalo, Palu, Tahuna, Mamuju, Kendari dan Makassar, sementara di lokasi Denpasar diikuti oleh UPT Monitor Sorong, Jayapura, Merauke dan Denpasar, dan di lokasi Palembang dengan peserta berasal dari UPT Monitor Aceh, Medan, Bengkulu, Jambi, dan Palembang.

Ka Balmon Kelas II Makasar, Ir. Zainuddin Kalla, Ka. Balmon Kelas II Denpasar Sensilaus Dore, dan Ka. Balmon Kelas II Palembang, Muhammad Saleh, menyambut dan membuka pelaksanaan Latgab di Makasar, Denpasar dan Palembang.

Dasar pelaksanaan Kegiatan tersebut adalah penugasan monitoring rutin dari Direktur Pengendalian dalam rangka memetakan kondisi pendudukan spektrum frekuensi radio di seluruh wilayah kabupaten/kota seluruh Indonesia, untuk itu Latgab diperlukan sebagai tahapan penyeragaman teknik dan tata cara pelaporan hasil observasi pendudukan spektrum oleh masing-masing UPT. Tujuan akhir dari kegiatan ini terkait dengan keberhasilan UPT dalam pencapaian kinerja monitoring frekuensi radio yang ditargetkan pada setiap triwulannya, juga sumber data untuk menuju terbentuknya basis data hasil pengukuran.

Skenario Latihan Gabungan.

Pelaksanaan Latgab dimulai dengan pengambilan sampel/order dari pendudukan spektrum dari 500 KHz hingga 2600 MHz dengan cara di observasi dalam waktu 120 menit menggunakan perangkat monitor yang tersedia di UPT yang memiliki fitur-fitur yang dibutuhkan dan dilengkapi software yang mampu melakukan analisis tingkat kepadatan pendudukan spektrum yang diamati. Selanjutnya hasil order observasi pendudukan spektrum tersebut di pilah-pilah menjadi 17 pita frekuensi (subservice) untuk diketahui tingkat persentase kepadatan (traffic density) pendudukan spektrumnya dari masing-masing pita frekuensi. Pita frekuensi tersebut meliputi antara lain;

1.

Siaran AM (535-1606,5 KHz)

10.

Siaran TV Band V (606-806 MHz),

2.

Amatir radio (7000-7200 KHz)

11.

selular 800 (824-935 MHz),

3.

Bergerak airband(11275-11400 KHz),

12.

Selular 900 (890-960 MHz),

4.

Siaran FM (87,5-108 MHz)

13.

Selular 1800 (1710-1880 MHz),

5.

Navigasi airband (108-117,975 MHz)

14.

Selular 1900 (1880-1990 MHz),

6.

Komrad airband (117,975-137 MHz)

15.

Selular 2100 (1920-2170 MHz),

7.

Siaran TV Band III (174-230 MHz)

16.

selular/BWA 2300 (2300-2400 MHz)

8.

Selular 450 (450-470 MHz)

17.

BSS 2500 (2500-2690 MHz).

9.

Siaran TV band IV (478-606 MHz)

Dalam latihan ini, peserta diminta tidak sekedar mengukur, akan tetapi juga mengirim data pengukuran ke Direktorat Pengendalian secara online.

(sumber: UWe/Direktorat Pengendalian SDPPI)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`