Membentuk Pengendali Frekuensi Ahli Lewat Praktik dan Simulasi

Membentuk Pengendali Frekuensi Ahli Lewat Praktik dan Simulasi

Bogor (SDPPI) – Pejabat Fungsional Pengendali Frekuensi Radio (PFR) diharapkan dapat menguasai sekaligus menganalisa gangguan Spektrum Frekuensi Radio (SFR) di seluruh wilayah Indonesia.

Hal tersebut menjadi tujuan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Tingkat Ahli yang dilaksanakan di Bogor. “Tujuannya agar para Pengendali SFR terampil menggunakan alat, kemudian ahli dalam menganalisa. Khususnya ketika di lapangan mendapatkan kendala, mampu menganalisa dan memecahkan kasus. Selain bisa terampil dengan alat dan SOP, ahli juga analisa laporan,” ujar Hendi Herdiana, Instruktur Pelatihan kali ini, Kamis (4/11/2021).

Program Pengembangan Kompetensi SDM di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) ini merupakan wujud nyata perjuangan para Pengendali SFR sebelum menjadi PFR Tingkat Ahli.

Dalam pelatihan, yang dihadiri perwakilan dari 23 UPT Monitoring SFR seluruh Indonesia tersebut. lebih memfokuskan pada praktikum dan penguasaan penggunaan alat monitoring SFR. “Karena ini adalah praktikum, kita titik beratnya membuat simulasi, deteksi gangguan SFR, seperti membuat pemancar untuk sinyal yang bersifat continue, yaitu dengan menggunakan radio siaran dan juga yang bersifat intermitten,” jelas Hendi Herdiana.

Para PFR nanti diharapkan dapat melacak, mengaplikasikan ilmu yang sudah dipelajari, diantaranya adalah triangulasi, teknik homing, untuk lebih mempercayai yang terukur di alat. Level kekuatan sinyal, bearing antenna, sehingga mengenali sumber pancaran dan dipetakan dengan analisa dalam laporan.

Pada kesempatan yang sama, instruktur lainnya, Untung Widodo mengungkapkan pelatihan kali ini merupakan lanjutan yang sebelumnya hanya membahas teori. ”Teori telah dilaksanakan secara online selama satu bulan, sekarang adalah pelatihan offline, khusus praktikum. Praktikum terbagi menjadi lima tahapan, yaitu observasi, pengidentifikasian, pengukuran, pendektesian dan analisa evaluasi,” katanya.

Terkait dengan pelatihan yang berjalan selama kurang lebih satu bulan ini, Untung Widodo berharap para PFR dapat menguasai rangkaian proses. “Saya harap ini dapat membantu teman-teman dalam menjalankan tugas monitoring SFR dengan terampil,” tutupnya.

Sumber/ Foto : Alifa/ Karin (Setditjen)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`