Presiden Ingin Arsitektur TIK Perindah Borobudur

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate memberi arahan pada rapat Observasi Tower Telekomunikasi di Daerah Destinasi Wisata Super Prioritas Candi Borobudur di Hotel Tentrem Yogyakarta, Rabu (13/7/2022).

Yogyakarta (SDPPI) - Operator seluler dan penyelenggara menara telekomunikasi harus berbenah menyiapkan wajah baru pengelolaan arsitektur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di areal Candi Borobudur.

“Candi Borobudur menjadi salah satu dari lima destinasi pariwisata superior Indonesia. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kita harus mendukung dan memperindah infrastuktur TIK di areal Candi Borobudur,” ucap Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dalam arahannya pada rapat Observasi Tower Telekomunikasi di Daerah Destinasi Wisata Super Prioritas Candi Borobudur di Hotel Tentrem Yogyakarta, Rabu (13/7/2022).

Rapat Observasi Tower Telekomunikasi di Daerah Destinasi Wisata Super Prioritas Candi Borobudur dihadiri Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Ismail, Direktur Infrastruktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Bambang Noegroho, Direktur Pengendalian Pos dan Informatika Gunawan Hutagalung, perwakilan Pemerintah Kabupaten Magelang, serta perwakilan masing-masing mitra operator seluler dan penyelenggara menara telekomunikasi.

Menkominfo menegaskan arti penting wajah baru kawasan Borobudur agar sama dengan heritage atau warisan dunia lain seperti Piramida yang berkembang dengan cepat. “Jangan sampai kita ketinggalan, maka dalam rangka itu tentu industri pariwisatanya jalan, tetapi cagar budaya dan arsiteksturnya tetap harus terjaga dengan baik. Untuk itulah harus dibangun Borobudur wajah baru. Dalam rangka ini kerjaannya banyak sekali, termasuk di sektor telekomunikasi dan informatika kita,” urainya.

Sektor telekomunikasi dan informatika menjadi satu paket kebijakan Borobudur wajah baru, sehingga ekosistem kawasan candi harus terjaga, termasuk sebagai tempat religius. “Karena (di Candi Borobudur) ini tempat salah satu upacara religius di bawah negara kesatuan yang ideologinya atau falsafah hidupnya Pancasila,” tuturnya.

Menkominfo juga mengungkap adanya kekhawatiran UNESCO mengenai kawasan Candi Borobudur yang berpotensi mengalami degradasi ketahanan, meskipun sudah dilakukan beberapa kali pemugaran.

“Ada kekhawatiran menurunnya kekuatan, termasuk dari sisi apakah ada peran-peran telekomunikasi dan informatikanya. Jika tidak ada, Puji Tuhan, Alhamdulillah! Namun telekomunikasi akan mempengaruhi wajah baru Borobudur itu sendiri sebagai kawasan pariwisata premium, jadi kita harus menata ulang,” jelasnya.

Ia meyakini banyak ahli di sektor TIK yang bisa menata konstruksi sedemikian rupa agar infrastruktur TIK makin memperindah kawasan Borobudur. “Kalau model towernya yang keren, dia bisa menjadi satu paket yang memang wajah barunya Borobudur, apalagi dengan kemajuan teknologi-teknologi yang sekarang,” katanya.

Kesan dari setiap mata pengunjung tidak saja kekaguman pada Borobudur. Lebih dari itu, industri telekomunikasi dan informatika menampilkan dukungan infrastruktur dengan artisitik kawasan yang bagus. “Ini harapannya, karenanya ketinggian (tower) menjadi penting untuk kita perhatikan, menempatkannya menjadi penting, desain dan arsitekstur towernya jangan asal bikin saja, coba dibikin yang artistik,” imbuh Menkominfo.

(Sumber/foto : Fandi, Setditjen)

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`