Siaran Pers No. 12/PIH/KOMINFO/1/2010
Peresmian Oleh Menteri Kominfo Tifatul Sembiring Terhadap Uji Coba Lapangan Penyiaran Televisi Digital Di Wilayah Bandung Dan Sekitarnya


(Jakarta, 30 Januari 2010). Menteri Kominfo Tifatul Sembiring sekitar 4 jam yang lalu atau tepatnya pada tanggal 29 Januari 2010 malam telah melakukan peresmian uji coba lapangan penyiaran televisi digital di wilayah Bandung dan sekitarnya. Acara tersebut berlangsung di Gedung Sasana Budaya Ganesha Sabuga Bandung dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, sejumlah anggota DPR dan DPRD Jawa Barat, beberapa rektor perguruan tinggi di Bandung, sejumlah pejabat Pemda Jawa Barat serta beberapa pimpinan KPI dan KPID Jawa Barat. Acara yang berlangsung sangat meriah tersebut merupakan suatu rangkaian seremoni serupa yang juga telah sukses berlangsung ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla saat itu pada tanggal 13 Agustus 2008 di Studio TVRI Jakarta meresmikan soft launching uji coba siaran televisi digital di Indonesia, dan kemudian berlanjut ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 20 Mei 2009 di Studio SCTV Jakarta melakukan peresmian uji coba siaran televisi digital di Indonesia serta selanjutnya saat Menteri Kominfo Mohammad Nuh saat itu pada tanggal 3 Agustus 2009 meresmikan uji coba lapangan siaran digital untuk penerimaan televisi bergerak (Mobile TV) yang dilakukan oleh Konsorsium Tren Mobile TV dan Konsorsium Telkom – Telkomsel – Indonusa.

Kewenangan beberapa konsorsium yang berhak melakukan uji coba tersebut adalah sesuai dengan Pengumuman Dirjen Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi No. 563/DJSKDI/KOMINFO/11/2008 tentang Penyelenggara Uji Coba Lapangan Penyelenggaraan Siaran Televisi Digital , dimana disebutkan, bahwa yang menjadi penyelenggara uji coba lapangan penyelenggaraan siaran televisi digital adalah sebagai berikut: untuk penyelenggara uji coba penerimaan tetap free to air adalah PT Konsorsium Televisi Digital Indonesia dan Konsorsium LPP TVRI – PT Telkom; sedangkan untuk penyelenggara uji coba televisi bergerak (Mobile TV) dengan tehnologi DVB-H adalah Konsorsium Tren Mobile TV dan Konsorsium Telkom – Telkomsel – Indonusa. Pengumuman tersebut berpedoman pada Peraturan Menteri Kominfo No. 27/P/M.KOMINFO/8/2008 tentang Uji Coba Lapangan Penyelenggaraan Siaran Televisi Digital, sehingga konsorsium yang melaksanakan uji coba lapangan siaran digital untuk penerimaan bergerak (Mobile TV) adalah Konsorsium Tren Mobile TV dan Konsorsium Telkom-Telkomsel-Indonusa. Khusus untuk Konsorsium Tren Mobile TV ini telah mulai melaksanakan uji coba pada bulan Maret 2009 dengan menggunakan sistem OMABICASS dengan pemancar yang terpasang di gedung Menara Kebon Sirih dan dapat menjangkau wilayah Jakarta Pusat. Kanal yang digunakan oleh Tren Mobile TV dalam uji coba adalah pada kanal 24 UHF.

Jumlah program yang disiarkan oleh Tren Mobile TV adalah sebanyak 10 program yaitu TVRI, RCTI, TPI, Global TV, MNC News, CNN, Al Jazeera, Bloomberg, MNC Music dan MNC Entertainment. Perangkat penerima siaran DVB-H yang akan didistribusikan kepada perwakilan masyarakat (yang ditunjuk oleh Departemen kominfo) dalam rangka uji coba Tren Mobile YV ini adalah sebanyak 50 handset berupa handphone merk Nokia seri N77. Guna untuk mendukung kualitas penerimaannya, Tren Mobile TV telah menandatangani Nota Kesepahaman dengan BPPT untuk melakukan pengukuran kuat dan kualitas sinyal siaran Tren Mobile TV. Sedangkan Konsorsium Telkom-Telkomsel-Indonusa telah mulai melaksanakan uji coba sejak tanggal 20 April 2009 yang menggunakan 2 unit pemancar dengan sistem OSF. Pemancar dengan daya pancar 400 Watt dipasang di Gedung Kementerian Negara BUMN dan 1 kWatt dioperasikan di Gedung Kantor Telkom JI. Gatot Subroto, Jakarta . Kedua pemancar tersebut dapat menjangkau wilayah Jakarta Pusat dan sebagian Jakarta Selatan. Kanal yang digunakan oleh Konsorsium Telkom-Telkomsel-Indonusa dalam uji coba adalah pada kanal 26 UHF dengan menggunakan Single Frekuensi Network (SFN) karena menggunakan dua pemancar. Jumlah program yang disiarkan oleh Konsorsium Telkom-Telkomsel-Indonusa dari kanal 26 sebanyak 8 program yaitu 5 program yang free berupa Tech Sport, CNN, Tres TV, Spacetoon, dan TV Edukasi, dan 3 program yang diacak (scrambled) berupa program dari National Geographic, National Adventure, dan MGM Sport. Perangkat penerima siaran DVB-H yang akan didistribusikan kepada perwakilan masyarakat dalam rangka uji coba adalah sebanyak 50 unit alat penerima yang sebagian berupa handphone Samsung dan sebagian berupa receiver merk Quantum. Tujuan utama uji coba lapangan siaran digital untuk penerimaan bergerak (mobile TV) pada tanggal 3 Agustus 2009 dilakukan untuk mengetahui kemampuan teknis dan nonteknis, yang kemudian akan dievaluasi untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan regulasi model bisnis yang sesuai. Target penyusunan regulasi dan implementasi penyelenggaraan siaran digital untuk penerimaan bergerak (mobile TV) adalah akhir bulan Maret 2010. Hanya saja, berbeda dengan pelaksanaan peresmian uji coba tanggal 20 Mei 2009 tersebut, maka pada peresmian uji coba ini sekalian dilakukan penyerahan unit alat penerima. Sedangkan pada peresmian terdahulu, penyerahan secara simbolis alat penerima berupa set up box (STB) dilakukan pada tanggal 26 Juni 2009 oleh Dirjen SKDI Freddy Tulung yang mewakili Menteri Kominfo.

Sebelum adanya peresmian di Bandung ini sejumlah kegiatan telah dilakukan oleh Kementerian Kominfo, yaitu antara lain uji coba siaran di wilayah Jabodetabek, talkshow tentang rencana implementasi televiasi digital di beberapa stasiun televisi dari berbagai narasumber terkait, penayangan advetorial dan iklan layanan masyarakat tentang televisi digital di beberapa stasiun televisi, sosialisasi televisi digital kepada masyarakat melalui pameran Broadcast and Multimedia Show (BMS) di JCC bulan November 2009, sosialisasi regulasi penyiaran televisi digital di beberapa lokasi antara lain di Aceh, Medan, Bandung, Mataram, Semarang, Balikpapan, Jakarta, dan lain-lain. Di samping itu juga telah dilakukan pembuatan Maskot Televisi Digital "Si Arta", dengan tujuan untuk memperkenalkan/kampanye penggunaan set top box untuk televisi digital, kami telah menyiapkan Maskot Televisi Digital, berbentuk Burung Nuri, dengan nama Si Arta (singkatan dari Siaran Digital), dan yang tidak kalah pentingnya adalah pembuatan Website TV Digital Indonesia. www.indonesiadigital.tv bersama-sama konsorsium KTDI dan konsorsium TVRI-Telkom sebagai alat bantu sosialisasi layanantelevisi digital di Indonesia.

Sungguhpun demikian, ada sejumlah kegiatan yang pasca acara Bandung ini yang harus segera ditindak-lanjuti oleh Kementerian Kominfo, yaitu penyusunan regulasi tentang Master plan ferkuensi radio untuk televisi digital, penyusunan regulasi tentang Biaya Hak Penggunaan (BHP) frekuensi radio untuk televisi digital, penyusunan regulasi tentang tata cara perizinan penyelenggaraan penyiaran televisi digital terestrial penerimaan tetap tidak berbayar (free to air), dan pelaksanaan seleksi perizinan penyelenggaraan penyiaran televisi digital terestrial penerimaan tetap tidak berbayar (free to air). Di samping itu, juga masih ada pekerjaan rumah bagi Kementerian Kominfo adalah penyusunan regulasi tentang persyaratan teknis perangkat penyiaran televisi digital (pemancar dan alat bantu penerima siaran), penyusunan ketentuan Sertifikasi Teknis Menara Penyiaran, uji coba lapangan siaran televisi digital di daerah lain diantaranya Batam dan lain-lain, serta sosialisasi, kampanye, marketing dan edukasi kepada masyarakat tentang layanan televisi digital hingga siaran TV analog dihentikan hingga akhir tahun 2017 dan mendorong kesiapan industri dalam negeri untuk penyediaan set top box.

Dari seluruh rangkaian uji coba tersebut telah dilakukan evaluasi yang menyangkut aspek teknis dan aspek non-teknis yang antara lain terdiri dari aspek hukum/regulasi, aspek sosial budaya, aspek bisnis, dan aspek konten/program siaran. Hasil dari evaluasi dan penilaian tersebut di atas akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun regulasi lebih lanjut mengenai penyelenggaraan siaran televisi digital di Indonesia, terutama mengenai model bisnis penyelenggaraan, tata cara dan persyaratan perizinan, serta perencanaan spectrum frekuensi radio untuk penyelenggaraan siaran televisi digital. Dalam ujicoba dilakukan juga survey lapangan penggunaan set top box di wilayah Jabodetabek kepada 1.017 responden, bekerjasama dengan AGB Nielsen dan Universitas Indonesia, dengan ikhtisar hasil sebagai berikut:

  1. Secara keseluruhan, 62% responden menyatakan sangat puas atau puas sebagai tingkat kepuasannya dengan televisi digital, sedangkan 38% biasa saja.
  2. Sebanyak 84% responden menganggap televisi digital lebih baik dibandingkan dengan TV analog.
  3. Sebanyak 73% menyatakan sangat setuju atau setuju dengan pemasangan Set Top Box pada sistem televisi digital.
  4. Yang berminat membeli STB, responden sebanyak 92% yang menginginkan harga STB berkisar Rp 300.000 s/d. Rp 325.000,- (harga terendah dalam kuesioner).
  5. Menurut 92% responden, kanal televisi yang bisa ditangkap perlu ditambah, dan menurut 70% responden sinyal perlu diperkuat.

Khusus untuk uji coba lapangan penyiaran televisi digital di wilayah Bandung dan sekitarnya ini merupakan bagian dari rangkaian uji coba lapangan televisi digital di lokasi lain selain Jabodetabek, yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo. Tujuan uji coba lapangan ini adalah untuk melakukan sosialisasi layanan televisi digital secara langsung kepada masyarakat Bandung dan sekitarnya, dan kemudian agar masyarakat bisa menyaksikan langsung keungulan-keungulan yang dimiliki televisi digital dibandingkan televisi analog, cukup melalui pesawat televisi yang dimilikinya di rumah. Uji coba lapangan ini menggunakan pemancar televisi digital, berkekuatan daya pancar 5 kW di saluran 35 UHF, dan ditempatkan di TVRI Stasiun Transmisi Panyandakan-Bandung. Untuk bisa menerima siaran TV digital, diperlukan alat bantu penerima siaran, yang dikenal dengan istilah set top box. Alat ini dipasang tanpa perlu mengganti pesawat televisi dan antena yang ada. Dan kemudian pemirsa akan menikmati langsung kualitas televisi digital dengan gambar yang tajam dan suara yang jernih. Jumlah program siaran yang disiapkan untuk uji coba ini sebanyak 7 program siaran yaitu TVRI, TV Edukasi, SCTV, INDOSIAR, METROTV, TRANSTV/TRANS7 (secara bergantian), dan RCTI/TPI/GLOBALTV (secara bergantian). Ujicoba akan dilaksanakan untuk jangka waktu 1 tahun. Setelah uji coba selesai, diharapkan tahun depan layanan televisi digital di Bandung dan sekitarnya bisa dinikmati untuk semua saluran televisi. Sama halnya dengan yang terjadi pada acara serupa pada tanggal 26 Juni 2009 di Jakarta, maka pada acara peresmian di Bandung tersebut telah dibagikan 1.000 unit set top box untuk semua undangan yang hadir. Segera setelah sampai di rumah nanti, baca buku petunjuknya dan lakukan instalasi set top box layaknya seperti instalasi saluran televisi pada pesawat televisi, dan kemudian nikmati siaran digitalnya.

-----------------
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo (Gatot S. Dewa Broto, HP: 0811898504, Email: gatot_b@postel.go.id , Tel/Fax: 021.3504024).

Banner `Layanan Ditjen SDPPI`
Banner `SDPPI Digital Assitant`
Banner `SDPPI Maps`
Banner `IFaS Fest 2023`